Medan, Bonarinews.com — Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Selasa malam membuat Sungai Sei Batuan meluap dan merendam permukiman warga di Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas. Banjir yang datang mendadak sekitar pukul 01.00 WIB itu memaksa puluhan keluarga mengungsi ke tempat aman setelah air naik hingga 1,3 meter.
Di sejumlah wilayah seperti Gang Sawah, Siman, Lestari, Solin, dan Yamin, air menerjang masuk ke rumah-rumah warga. Gang yang sempit serta saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air membuat genangan sulit surut. Warga pun memilih mengungsi ke Musala Baiturrahman di Jalan Sumber Amal sambil membawa barang-barang penting.
Data Kelurahan Harjosari II mencatat sedikitnya **81 KK** kini bertahan di lokasi pengungsian.
Melihat kondisi tersebut, **Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas**, turun langsung meninjau para pengungsi pada Rabu (3/12). Ia menyapa warga satu per satu dan berdialog untuk mengetahui situasi mereka serta kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi.
Sebagai bentuk perhatian, Pemko Medan membawa bantuan logistik berupa nasi bungkus, air mineral, teh, mi instan, dan minyak kayu putih. Bantuan ini diberikan untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi selama menunggu air surut.
Sejumlah warga mengaku aktivitas harian mereka lumpuh total, termasuk anak-anak yang tidak dapat bersekolah. Mereka juga berharap pemerintah menangani persoalan banjir secara lebih serius, mengingat kawasan ini kerap menjadi langganan banjir, termasuk peristiwa besar pada 27 November lalu.
Menanggapi keluhan itu, Rico Waas menegaskan bahwa pemerintah kota akan terus memantau kondisi dan kebutuhan warga.
“Kami hadir untuk memastikan kondisi warga baik-baik saja. Semoga air cepat surut dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Pemko Medan berkomitmen menyiagakan bantuan dan dukungan hingga situasi di Harjosari benar-benar pulih. (Redaksi)