Diskusi Publik HMPN Soroti Peluang Energi Panas Bumi di Flores untuk Kesejahteraan Masyarakat

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, Sikka – Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Nusantara (HMPN) menggelar diskusi publik bertema “Mewujudkan Transisi Energi yang Berkeadilan di NTT” pada Kamis (12/3/2025) di Aula FISIP UKI. Kegiatan ini diikuti puluhan mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menempuh studi di Jabodetabek.

Diskusi menyoroti potensi besar energi panas bumi (geothermal) di Pulau Flores sebagai salah satu energi masa depan Indonesia sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat lokal.

Mantan Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf menyampaikan bahwa cadangan panas bumi di Flores sangat besar dan harus dimaksimalkan. “Energi panas bumi mendukung percepatan pembangunan ekonomi lokal sekaligus menjadi solusi menghadapi krisis iklim,” ujarnya. Sonny menekankan pentingnya menjaga etika pembangunan dan melibatkan masyarakat lokal agar proyek tidak mengulang kesalahan masa lalu di sektor pertambangan.

Pengamat energi Ferdy Hasiman menegaskan bahwa geothermal adalah energi bersih yang menjadi kunci transisi dari energi fosil ke energi terbarukan. Menurutnya, Flores memiliki peluang besar untuk menarik investasi, termasuk sektor pariwisata, berkat potensi PLTP yang signifikan.

Dari sisi sosial dan budaya, Dosen Filsafat Undira Kupang Pater Peter Tan mengingatkan agar pengembangan geothermal berjalan inklusif dan transparan, memperhatikan dampak ekologis, budaya, dan masyarakat adat. “Proyek energi tidak boleh hanya berorientasi eksploitasi, tapi harus memastikan keadilan bagi masyarakat lokal dan perlindungan budaya,” jelasnya.

Akademisi FISIP UKI Gian Mali menambahkan bahwa energi terbarukan dapat menjadi pilar ketahanan energi di NTT, membantu wilayah terpencil mendapatkan pasokan energi bersih, stabil, dan berkelanjutan.

Diskusi publik ini menjadi wadah penting untuk meningkatkan kesadaran akan transisi energi berkeadilan di NTT. Para peserta sepakat bahwa pengembangan geothermal di Flores harus menempatkan masyarakat lokal sebagai pusat pembangunan, sehingga energi bersih tidak hanya menguntungkan sektor industri, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.  (Faidin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *