Bonarinews.com, MEDAN – Keterbatasan akses internet masih menjadi tantangan utama bagi dunia pendidikan di berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut). Banyak sekolah, terutama yang berada di wilayah terpencil seperti Nias, Mandailing Natal, dan Pakpak Bharat, masih kesulitan mendapatkan jaringan internet yang stabil. Kondisi ini berdampak langsung pada proses belajar-mengajar, terutama dalam penerapan sistem pembelajaran digital.
Menanggapi persoalan tersebut, Gubernur Sumut Bobby Nasution mengambil langkah strategis dengan mengupayakan penyediaan akses internet gratis bagi sekolah-sekolah di Sumut. Program ini menjadi bagian dari visi besar digitalisasi pendidikan yang diusung Pemprov Sumut untuk menciptakan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah.
“Masih banyak sekolah di daerah pelosok yang belum menikmati akses internet yang layak. Padahal, internet saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar bagi siswa dan guru dalam mendukung proses belajar,” ujar Bobby Nasution dalam keterangannya di Medan, Senin (10/11/2025).
Melalui program ini, Pemprov Sumut berupaya membangun infrastruktur jaringan internet di sekolah-sekolah negeri jenjang SMA, SMK, dan SLB yang berada di bawah kewenangan provinsi. Pembangunan dilakukan secara bertahap, dengan memprioritaskan daerah yang selama ini mengalami kesenjangan akses teknologi.
Sepanjang tahun 2025, Pemprov Sumut telah merealisasikan internet gratis di 66 sekolah, yang dibiayai melalui APBD Sumut Tahun 2025. Selain itu, pembangunan akses internet gratis juga sedang dilakukan di 97 sekolah tambahan menggunakan dana Perubahan APBD (P-APBD) 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Alexander Sinulingga memenjelaska penyediaan internet gratis ini bukan hanya untuk mendukung pembelajaran daring, tetapi juga untuk memperluas literasi digital di kalangan pelajar dan tenaga pendidik.
“Dengan internet gratis, siswa dapat mengakses sumber belajar yang lebih luas, guru bisa mengembangkan metode pembelajaran digital, dan sekolah memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi pendidikan,” terang Alexander.
Selain membangun jaringan internet, Pemprov Sumut juga memperkuat infrastruktur pendukung seperti peningkatan layanan listrik di 35 satuan pendidikan yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Beberapa sekolah bahkan telah memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mengatasi keterbatasan pasokan listrik di daerah terpencil.
Upaya Gubernur Bobby Nasution ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendorong transformasi pendidikan berbasis digital di Sumatera Utara. Melalui penyediaan internet gratis, diharapkan tidak ada lagi pelajar yang tertinggal akibat keterbatasan akses teknologi, dan seluruh siswa dapat menikmati pendidikan yang setara dan berkualitas. (Redaksi)