Medan | Bonarinews.com – Workshop bertema “Peningkatan Kompetensi Guru untuk Memahami Konten Pembelajaran dan Cara Mengajarkannya” yang diselenggarakan di Aula Sisingamangaraja, SLB Negeri Pembina, Medan, resmi berakhir pada Jumat, 27 September 2024. Acara penutupan dihadiri oleh Ketua Panitia Kombel, Siti Nurliani Tarigan, serta Kepala Sekolah SLB-E Negeri Pembina, Mardi Panjaitan.
Dalam sambutannya, Siti Nurliani menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh guru yang telah dengan antusias mengikuti workshop selama tiga hari, dari 24 hingga 26 September 2024. “Semoga ilmu dan keterampilan yang didapat selama kegiatan ini dapat diterapkan di kelas sesuai kebutuhan siswa,” ujar Siti.
Workshop ini mengajarkan para guru untuk memahami lebih mendalam tentang konten pembelajaran dan bagaimana cara mengajarkannya dengan efektif. Materi yang disampaikan meliputi metode pembelajaran interaktif, penggunaan media ajar modern, hingga teknik membangun komunikasi yang lebih baik dengan siswa berkebutuhan khusus.
Kepala Sekolah, Mardi Panjaitan, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, workshop ini telah memberikan wawasan baru bagi para guru dan diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam metode pengajaran di SLB-E Negeri Pembina. “Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, yang telah memberikan waktu dan tenaga untuk meningkatkan kompetensi guru,” ujar Mardi.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, harapan besar pun disematkan untuk terus melanjutkan program serupa di masa mendatang. Mardi menegaskan bahwa pelatihan semacam ini sangat penting untuk mendukung perkembangan pendidikan, terutama bagi anak-anak di SLB-E Negeri Pembina yang memerlukan perhatian dan metode pembelajaran khusus.
Penutupan workshop kali ini bukan sekadar akhir dari serangkaian kegiatan, melainkan awal dari komitmen baru bagi para guru untuk terus berinovasi dan menciptakan suasana belajar yang lebih baik bagi siswa. Dengan semangat yang dibawa dari pelatihan ini, diharapkan para guru mampu menerapkan ilmu yang didapat dalam keseharian mereka di kelas, demi kemajuan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. (*)