Vihara Buddha Loka, Ruang Hening dan Toleransi yang Kini Menjadi Wisata Rohani Deli Serdang

Bagikan Artikel

SIBOLANGIT, Bonarinews.com — Di kaki perbukitan Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, berdiri sebuah vihara yang menawarkan lebih dari sekadar tempat ibadah. Vihara Buddha Loka di kawasan Green Hill City kini resmi ditetapkan sebagai Daya Tarik Wisata Rohani, sebuah pengakuan atas perannya sebagai ruang kontemplasi, kedamaian, dan perjumpaan lintas iman.

Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Deli Serdang yang diserahkan langsung kepada Yang Mulia Bhiksu Dharma Virya Mahasthavira pada perayaan ulang tahunnya yang ke-86, Minggu (14/12/2025). Momentum itu menandai pengakuan pemerintah daerah terhadap potensi Vihara Buddha Loka sebagai destinasi wisata berbasis spiritual dan nilai-nilai toleransi.

Dikelilingi alam yang sejuk dan tenang, Vihara Buddha Loka menjadi tempat umat dan pengunjung menenangkan batin, bermeditasi, serta merefleksikan makna hidup. Suasana hening yang menyatu dengan lanskap hijau menjadikan vihara ini bukan hanya tujuan ibadah, tetapi juga ruang wisata rohani yang terbuka bagi siapa saja yang mencari keteduhan jiwa.

Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan, berharap penetapan tersebut dapat mendorong pengembangan wisata rohani di Sibolangit sekaligus memperkuat harmoni sosial.

“Kami berharap Vihara Buddha Loka berkembang menjadi salah satu destinasi wisata rohani terbaik di Sumatera Utara, sekaligus simbol kerukunan, toleransi, dan persaudaraan lintas suku serta agama,” ujar Bupati.

Menurutnya, wisata rohani memiliki nilai strategis karena tidak hanya menghadirkan manfaat ekonomi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedamaian dan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal senada disampaikan Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara, Sukasdi SE MA. Ia menilai Vihara Buddha Loka telah menjadi pusat pemersatu umat Buddha dari berbagai latar belakang.

“Perayaan ulang tahun YM Bhiksu Dharma Virya Mahasthavira ini mampu menyatukan umat Buddha tanpa memandang majelis, suku, atau latar belakang. Ini menunjukkan peran vihara sebagai rumah besar spiritual yang inklusif,” katanya.

Sukasdi juga mengapresiasi peran Bhiksu Dharma Virya Mahasthavira dalam membenahi tata kelola rumah ibadah Buddha, yang kini hampir seluruhnya telah terdaftar resmi di Kementerian Agama.

Sementara itu, Anggota DPRD Deli Serdang, Rakhmadsyah, menyebut keteladanan Bhiksu Dharma Virya Mahasthavira sebagai nilai penting yang menguatkan peran vihara dalam menjaga keharmonisan sosial.

“Beliau adalah simbol ketenangan dan persatuan. Nilai-nilai itu tercermin kuat di Vihara Buddha Loka,” katanya.

Dengan penetapan sebagai daya tarik wisata rohani, Vihara Buddha Loka kini memikul peran ganda: sebagai tempat ibadah dan sebagai ruang publik spiritual yang menyatukan manusia dengan alam, sesama, dan nilai-nilai kebajikan universal.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, Vihara Buddha Loka hadir sebagai oase—tempat orang belajar kembali tentang hening, toleransi, dan kedamaian yang menjadi fondasi kehidupan bersama.

Reporter : Lindung Silaban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *