Update Perkembangan: Sudah 40 Jenazah Ditemukan dari Reruntuhan Musala Al Khoziny Sidoarjo

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, Sidoarjo – Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan sejumlah korban meninggal dunia dari puing reruntuhan Musala Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga Minggu (5/10) pukul 18.00 WIB, tercatat sudah 40 jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi bangunan empat lantai yang ambruk sejak Senin (29/9) lalu.

Alat berat seperti pemecah beton dan eskavator terus dikerahkan untuk mengais tumpukan material. Tim SAR yang dilengkapi alat pelindung diri bekerja tanpa henti menembus puing demi puing, mengevakuasi jenazah yang tertimbun selama tujuh hari terakhir.

Setiap jenazah yang ditemukan langsung dimasukkan ke kantong jenazah, disemprot disinfektan, lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

Hari ini menjadi hari dengan penemuan korban terbanyak, yakni 15 jenazah dalam kurun waktu sejak dini hari hingga sore. Jumlah tersebut menambah total korban meninggal menjadi 40 orang. Sebelumnya, pada Rabu (1/10) ditemukan 3 jenazah, Kamis (2/10) dua jenazah, Jumat (3/10) sembilan jenazah, dan Sabtu (4/10) sebelas jenazah.

Selain korban dalam kondisi utuh, tim SAR juga menemukan empat potongan tubuh manusia yang masih harus diidentifikasi untuk memastikan apakah merupakan bagian dari jenazah yang sama.

Dengan penemuan terbaru ini, jumlah korban yang masih dalam pencarian berkurang menjadi 23 orang. Namun, data tersebut belum bisa dianggap final karena masih ada kemungkinan ketidaksesuaian antara daftar absensi pondok pesantren dan kondisi sebenarnya di lapangan.

Operasi pencarian kini telah memasuki hari ketujuh. Berdasarkan prosedur standar, operasi SAR berlangsung selama tujuh hari, namun dapat diperpanjang sesuai kondisi di lapangan. Sejak tidak adanya tanda-tanda kehidupan pada hari keempat, fokus pencarian beralih sepenuhnya pada evakuasi jenazah.

Hingga Minggu malam, suara alat berat masih terdengar di lokasi, sementara petugas SAR dan ambulans tetap siaga. Pemerintah pusat dan daerah bersama relawan dari berbagai instansi seperti BNPB, Basarnas, Kementerian Kesehatan, serta Pemprov Jawa Timur terus bekerja tanpa henti.

Upaya yang dilakukan bukan sekadar menjalankan tugas, melainkan wujud nyata kepedulian dan solidaritas kemanusiaan bagi para korban musibah runtuhnya Musala Al Khoziny. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *