Tubuhku Terluka di Jalan

Bagikan Artikel

Oleh: Natasya Sahira Rambe

Di bawah terik kota yang bising,
seorang pejuang jalanan mengais rezeki.
Jaket hijaunya jadi saksi,
betapa keras hidup harus dijalani.

Namun hari itu, roda besi datang,
menggilas mimpinya,
Teriakan pecah, helaan nafas terhenti,
di aspal hitam, tubuhnya tergeletak sunyi.

Bukanlah pendemo, bukanlah wakil penguasa,
ia hanya pencari nafkah, ia tulang punggung keluarga.
Namun di pusaran amarah dua pihak,
hidupnya terhenti, tanpa pernah ia mengerti

Di jalan itu ia terluka,
Cerita hidupnya menjadi duka
Di balik teriakan, di balik barikade,
ada keluarga yang kehilangan dia

Penulis adalah mahasiswi Prodi S1 Antropologi Sosial FISIP, USU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *