CILACAP, Bonarinews.com – Bencana tanah longsor yang melanda kawasan Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus menyisakan duka mendalam. Hingga Sabtu (15/11/2025) pukul 18.00 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan tujuh jenazah, sehingga total korban meninggal dunia mencapai 11 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa temuan terbaru ini termasuk dua potongan tubuh yang diidentifikasi sebagai satu nama. Saat ini, masih ada 12 orang yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan.
“Korban pertama ditemukan pada hari pertama, satu pada hari kedua, dan delapan jenazah lainnya ditemukan di hari ketiga,” ujar Aam dalam keterangan tertulis, Minggu (16/11/2025).
Sejak briefing pagi, tim SAR gabungan telah bergerak menyisir lokasi terdampak longsor di tiga dusun: Cibeunying, Cibuyut, dan Tarukahan. Total 520 personel dari unsur Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.
Untuk memperkuat operasi, tujuh unit alat berat jenis eskavator dikerahkan guna menggali timbunan tanah setinggi 2 hingga 8 meter. Peralatan sederhana dinilai tak lagi memadai dalam situasi ini.
Tak hanya mengandalkan mesin, total 19 anjing pelacak khusus SAR cadaver dari Basarnas Semarang, Polda Jateng, dan Polres se-Jawa Tengah turut memperkuat tim pencarian. “Anjing pelacak ini mayoritas jenis Belgian Malinois dan German Shepherd, dengan kemampuan penciuman tinggi untuk menemukan korban yang tertimbun,” jelas Aam.
Namun, upaya pencarian masih terkendala cuaca. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprakirakan masih mengguyur wilayah Majenang hingga Minggu (16/11/2025). Kondisi cuaca ini sangat mempengaruhi operasi SAR yang masih berlangsung dan menuntut kehati-hatian ekstra. (Redaksi)