MEDAN | BONARINEWS.COM – Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutarto, mengingatkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi potensi penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV).
Hingga saat ini, belum ada laporan kasus HMPV di Sumatera Utara. Namun, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sebanyak 79 kasus infeksi saluran pernapasan akut akibat HMPV telah ditemukan di Jakarta sejak awal Januari 2025.
Sutarto meminta pemerintah memperkuat sosialisasi kepada masyarakat mengenai virus ini, sekaligus meningkatkan pengawasan di pintu-pintu masuk seperti bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal.
“Koordinasi dengan Bandara Kualanamu, pelabuhan, terminal, dan stasiun harus ditingkatkan agar potensi penyebaran virus dapat dicegah,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Kita harus kembali membiasakan hidup sehat, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga imunitas tubuh dengan vitamin, berolahraga, dan menjaga kondisi fisik,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa virus HMPV berbeda dengan COVID-19. HMPV merupakan virus lama yang pertama kali ditemukan pada 2001 dan telah menyebar ke seluruh dunia.
“Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV sudah lama ada dan umumnya tidak berbahaya. Sistem imun manusia sudah mengenalnya,” jelas Menkes.
Penularan HMPV serupa dengan flu, yaitu melalui droplet atau percikan air liur dari individu yang terinfeksi. Meski umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu berhati-hati.
Sutarto berharap masyarakat tetap tenang sambil menjaga kesehatan dan menerapkan langkah pencegahan agar potensi penyebaran virus ini dapat diminimalkan. (Dedy)