Medan, Bonarinews.com— Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara menggelar pembekalan daring bagi para kepala sekolah pada Rabu, 19 November 2025. Kegiatan ini bertujuan menyiapkan pemimpin sekolah yang mampu membawa perubahan nyata dalam dunia pendidikan.
Pelatihan ini menjadi bagian dari Seleksi Hari Guru Nasional (HGN) 2025. Sebanyak 33 Kepala SMA, 30 Kepala SMK, dan 8 Kepala SLB yang lolos seleksi tahap kedua mengikuti kegiatan ini. Mereka dipilih dari ratusan peserta yang mengikuti seleksi ketat di tingkat provinsi.
Selain kepala sekolah, seleksi HGN tahun ini juga meloloskan:
- 7 Pengawas SMA
- 7 Pengawas SMK
- 10 Guru SMA Inovatif
- 10 Guru SMK Inovatif
- 10 Guru SLB Inovatif
- 64 Guru Inspiratif dari berbagai jenjang
Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB melalui Zoom Meeting. Narasumber utama adalah Dr. Salamiah Sari Dewi, M.Psi, seorang psikolog yang juga menjadi dewan juri HGN Sumatera Utara.
Pemimpin yang Bisa Menggerakkan
Pada sesi pertama, Dr. Salamiah mengangkat tema “Komunikasi Kepemimpinan dan Public Confidence”. Ia menekankan bahwa pemimpin pendidikan bukan sekadar seseorang yang pandai berbicara, tetapi mampu menggerakkan orang lain untuk maju bersama.
Menurutnya, kepala sekolah yang baik harus:
- Punya visi ke depan,
- Mampu menjelaskan arah sekolah dengan jelas,
- Menginspirasi guru dan siswa untuk berprestasi.
Ia menyampaikan satu pesan penting: pemimpin hebat diukur dari kemampuan menggerakkan pikiran dan hati orang lain.
Pentingnya Kecerdasan Emosional
Pada sesi kedua, peserta dibimbing untuk memahami pentingnya kecerdasan emosional dalam memimpin sekolah. Kepala sekolah tidak cukup hanya menjalankan administrasi, tetapi juga harus membangun budaya sekolah yang sehat dan mendukung kemajuan siswa.
Empat pilar kecerdasan emosional yang dijelaskan adalah:
- Kesadaran diri
- Kemampuan mengelola diri
- Kepekaan sosial
- Kemampuan membangun hubungan
Dr. Salamiah menegaskan bahwa refleksi diri adalah hal penting agar pengalaman menjadi pelajaran berharga.
Mengelola Emosi di Lapangan
Sesi terakhir membahas manajemen emosi. Kepala sekolah dibekali cara menghadapi tekanan, dinamika kerja, hingga persoalan yang sering muncul di sekolah. Sesi ini terasa hidup karena para peserta berbagi pengalaman dan berdiskusi langsung dengan narasumber.
Membangun Pemimpin Pendidikan yang Kuat
Acara ditutup oleh Indah sebagai pemandu acara. Melalui kegiatan ini, Dinas Pendidikan Sumatera Utara menegaskan komitmennya untuk melahirkan kepala sekolah yang tidak hanya pandai merencanakan, tetapi juga mampu memimpin dengan hati, memberi pengaruh positif, dan membawa perubahan nyata di sekolah masing-masing.
Transformasi pendidikan tidak lagi sekadar wacana, tetapi gerakan yang dimulai dari pemimpin yang siap menghadapi tantangan baru. (Redaksi)