Bonarinews.com, Medan – Bukan cuma jadi tuan rumah, Sumatera Utara (Sumut) bikin gebrakan besar di ajang Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Bruto dan Indikator Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) 2025 se-Sumatera. Dari forum bergengsi ini, lahir kesepakatan penting bernama “Mufakat Tanah Deli” — rekomendasi bersama yang fokus menjawab langsung tantangan ekonomi terkini.
Tak sekadar wacana, Mufakat Tanah Deli memuat tiga poin penting: mendorong kerja sama ekonomi antarprovinsi di Sumatera, memastikan hasil Konreg dijalankan oleh masing-masing daerah, dan membangun aplikasi “Sumatera Data Hub” untuk memperkuat kolaborasi data ekonomi dan sosial.
“Forum ini bukan cuma tempat isi data dan presentasi, tapi jadi wadah mencari solusi nyata. Kita ingin hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujar Kepala Bappelitbang Sumut, Dikky Anugerah, saat merumuskan kesepakatan di Santika Premiere Dyandra Hotel, Medan, Kamis (16/10).
Lewat rekomendasi ini, strategi pembangunan di seluruh Sumatera akan lebih akurat karena berbasis data yang kuat. Dampaknya, kebijakan daerah bisa lebih cepat dan tepat dalam mengatasi inflasi, kebutuhan pangan, hingga pengembangan ekonomi lokal.
“Dengan fokus pada data dan kolaborasi, kita bisa membuat kebijakan yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” tambah Dikky.
Sementara itu, Direktur Neraca Pengeluaran BPS, Pipit Helly Sorayan, menyebut Sumatera punya potensi besar menjadi pusat data dan pertumbuhan ekonomi nasional. “Kuncinya mempercepat pembentukan data — dari tahunan menjadi triwulan bahkan bulanan. Kalau data cepat dan akurat, kebijakan pun lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Acara Konreg PDRB-ISE 2025 ini dihadiri Kepala BPS Sumut Asim Saputra, Kepala BPS dan perwakilan Bank Indonesia se-Sumatera, Kadis Kominfo, serta sejumlah OPD dan lembaga terkait.
Dengan lahirnya Mufakat Tanah Deli, Sumatera bukan hanya bicara data — tapi mulai melangkah bersama menuju ekonomi yang lebih tangguh dan terintegrasi. (Redaksi)