Sumut Bersiap dengan Inovasi Transportasi: Trayek Baru, Peningkatan Fasilitas, dan Prioritas Keselamatan di 2025

Bagikan Artikel

Medan, Bonarinews.com – Pemerintah melalui Dinas Perhubungan Sumut bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas 2 Sumatera Utara, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Medan dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Belawan, mengumumkan berbagai rencana ambisius untuk meningkatkan layanan transportasi di wilayah Sumatera Utara pada 2025. Langkah ini mencakup penambahan trayek baru, pengembangan fasilitas transportasi, serta fokus pada keselamatan dan keamanan transportasi darat dan laut.

Penambahan Trayek Baru dan Pengembangan Fasilitas Sungai

Indra Parulian dari BPTD Kelas 2 Sumut menyampaikan rencana penambahan enam trayek baru yang mencakup jalur Lahewa – Gunung Sitoli, Lahewa – Afulu, Pakkat – Sorkam – Barus, Pagurawan – Indrapura, Laot Tador – Indrapura, dan Gambus Laut – Indrapura. “Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di wilayah Sumatera Utara,” ujarnya.

Selain itu, layanan angkutan penyeberangan perintis juga menjadi prioritas nasional dengan dua lintasan baru, yaitu Teluk Dalam – Pulau Tello dan Singkil – Gunung Sitoli. Tidak hanya itu, enam halte sungai akan dibangun di lokasi strategis, termasuk Sungai Jaring Halus Secanggang dan Sungai Labuhan Bilik.

Peningkatan Layanan Transportasi Darat

BPTD Kelas 2 Sumut juga fokus pada pengembangan sistem layanan transportasi darat. Pengadaan dan pemasangan LPS Sensor di Penyeberangan Sibolga serta revitalisasi Terminal Sibolga dan Terminal Madya Tarutung menjadi prioritas nasional. “Revitalisasi terminal ini akan meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi penumpang,” kata Indra.

Keselamatan dan Keamanan: Prioritas Utama

Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi darat, BPTD merencanakan penyelenggaraan Pekan Keselamatan Nasional dan pengadaan perlengkapan jalan di lintas timur dan tengah Sumatera Utara, termasuk Tebing Tinggi hingga Aek Batu, serta KSPN Danau Toba dan Lingkar Samosir. “Penanganan lokasi rawan kecelakaan juga menjadi fokus kami,” tambah Indra.

Pengembangan KSOP Belawan

Nurlaili, Kasi Angkutan Laut, mewakili Kepala KSOP Belawan, Rivolindo, mengungkapkan bahwa tahun 2025 akan difokuskan pada pengembangan, bukan pembangunan baru. Rencana jangka menengah termasuk mengembangkan area komersial Terminal Belawan Lama, membangun empat unit loading point di Dermaga 101-105 Terminal Ujung Baru, dan melanjutkan pembangunan berbagai terminal serta fasilitas tambahan lainnya.

Selain itu, KSOP Belawan juga akan melanjutkan pembangunan non-business office centre, lapangan parkir trailer, kawasan logistik berikat, dan memperluas area komersial serta business office centre hingga tahun 2035. “Pengembangan ini akan mendukung peningkatan aktivitas ekonomi dan logistik di Sumatera Utara,” jelas Nurlaili.

Dukungan Pemprov Sumut

Kadishub Sumut, Agustinus Panjaitan, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung inisiatif-inisiatif ini. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di Sumatera Utara guna memperkuat konektivitas regional dan nasional.

Program-program yang direncanakan oleh BPTD dan KSOP Belawan sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Sumatera Utara sebagai hub transportasi yang efisien dan aman. Ini tidak hanya akan meningkatkan mobilitas warga, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tutur Agustinus.

Peningkatan Perkeretaapian di Sumut

Iskandar, perwakilan dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Medan, menjelaskan fokus utama mereka dalam meningkatkan perkeretaapian di Sumatera Utara adalah mengatasi kendala waktu tempuh dan pelayanan. “Kami telah meningkatkan jalur dari Stasiun Medan hingga Stasiun Labuhan dengan spesifikasi teknis yang lebih baru, yaitu R54, sehingga kecepatan kereta yang awalnya 60 km/jam bisa meningkat hingga 100 km/jam,” jelas Iskandar.

Untuk jalur Medan-Binjai, sedang dilakukan penyempurnaan agar dapat mengoperasikan kereta api dengan kecepatan lebih tinggi dan pengadaan material yang hilang dan rusak. Jalur Medan-Belawan juga akan ditinggikan untuk mencegah banjir, memungkinkan peningkatan kecepatan kereta.

“Mulai batas Aceh, kami telah melakukan pengembangan jaringan hingga ke Sungai Liput. Jalur dari Binjai hingga Besitang sudah siap dioperasikan, namun mengalami kerusakan akibat banjir di Sungai Wampu, yang memerlukan perbaikan sebelum diaktifkan kembali,” tambah Iskandar.

Iskandar juga mengungkapkan rencana pembangunan jalur kereta api baru yang akan menghubungkan berbagai daerah di Sumatera Utara, termasuk peningkatan jalur layang Medan, perbaikan jembatan di Kisaran, dan pemindahan depo lokomotif dari Stasiun Medan ke Bandara Kualanamu. “Langkah-langkah ini akan memastikan kereta api dapat beroperasi lebih efisien dan aman,” tambahnya.

Selain itu, ada pengembangan jaringan dari Rantau Prapat menuju Kotapinang sepanjang 3 kilometer, yang sedang dalam tahap review untuk beberapa perbaikan desain. “Kami harapkan jalur Rantau Prapat ke Pondok S5 dapat disosialisasikan pada Juni nanti dan diaktifkan untuk layanan kereta api perintis,” jelas Iskandar.

Keselamatan Lalu Lintas: Pilar Utama

Dirlantas Polda Sumut, Kombes Muji Ediyanto, menyoroti pentingnya perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan. Ia mengungkapkan kasus kecelakaan di Toba yang melibatkan pengemudi bus pariwisata di bawah pengaruh narkoba jenis sabu-sabu.

“Ini menunjukkan pentingnya kepatuhan dalam pengoperasian kendaraan, pemeriksaan kondisi dan kesehatan pengemudi, serta peningkatan sarana dan prasarana sistem uji surat izin mengemudi,” tegas Muji.

Muji juga menekankan perlunya penanganan terhadap lima faktor risiko utama, penggunaan tilang elektronik untuk penegakan hukum, pendidikan formal keselamatan jalan, serta kampanye keselamatan.

Data Ditlantas Polda Sumut mencatat angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas sangat tinggi, dengan 1.607 korban jiwa pada 2022, 1.559 pada 2023, dan 549 orang meninggal dari Januari hingga April 2024. “Rata-rata setiap hari ada empat orang meninggal dunia. Ini harus menjadi renungan bagi kita semua,” kata Muji.

Ia mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lalulintas dan Angkutan Jalan untuk maksimal dalam upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas melalui program-program seperti pembinaan komunitas, pembangunan safety driving centre, kampanye tertib lalu lintas, serta edukasi keselamatan jalan melalui berbagai media.

Dengan berbagai rencana ambisius ini, Sumatera Utara bersiap untuk menjadi pusat transportasi yang lebih modern dan efisien, meningkatkan konektivitas, serta memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jasa transportasi di wilayah tersebut. (BN-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *