Bonarinews.com, Medan – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengambil langkah antisipatif menjelang pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sekretaris Daerah Sumut Togap Simangunsong menekankan pentingnya kesiapan produsen pangan agar pasokan komoditas tetap stabil dan inflasi di daerah tidak melonjak.
“Kebutuhan komoditas akan meningkat drastis dengan adanya MBG. Kita perlu antisipasi agar pasokan tidak terganggu dan yang paling penting, tidak terjadi inflasi di Sumut,” ujar Togap dalam rapat koordinasi di Kantor Gubernur, Medan, Selasa (14/10/2025).
Rapat dihadiri perwakilan Bulog, BGN, Bank Indonesia Sumut, OPD terkait, dan produsen pangan seperti Phokpand, Mabar Fit, Indo Telur, dan Sahabat Tio Perkasa. Togap menekankan agar pengelola SPPG tidak membeli semua bahan pokok ke pasar, tetapi bekerja sama langsung dengan produsen agar pasokan tetap aman untuk masyarakat luas.
Saat ini, terdapat 323 Satuan Pelaksana Pemberian Gizi (SPPG) yang beroperasi, dengan target mencapai 1.700 dapur MBG. Setiap SPPG dapat menyediakan 3.000 pack MBG, sehingga permintaan bahan pokok seperti beras, telur, dan ayam diperkirakan meningkat signifikan.
Produsen pangan menyatakan kesiapannya mendukung program MBG. Wayan dari PT Mabar Fit menyebut perusahaan siap memasok daging dan telur ayam dengan sistem cadangan stok terencana (buffer stock). Namun, produsen meminta kepastian berupa MoU dari pemerintah agar distribusi bahan pangan berjalan lancar dan aman.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pemprov Sumut dan produsen pangan untuk memastikan program MBG berjalan efektif tanpa mengganggu pasokan bahan pokok masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas harga di tengah meningkatnya permintaan. (Redaksi)