Sukses! Pelatihan Anti Perundungan dan Kekerasan Seksual di Medan Beri Dampak Positif

Bagikan Artikel

Medan, Bonarinews.com – Pelatihan hari terakhir program “Kompetensi untuk Memahami Perundungan dan Kekerasan Seksual” berlangsung sukses di Medan, Jumat, 7 Juni 2024.

Dua narasumber terkemuka, Inggrit Puspita Sari, M. Psi, dan Dr. Sri Ramadhani, M. Psi, yang merupakan dosen dari Universitas Sari Mutiara Medan, memberikan paparan mendalam mengenai isu perundungan kepada para peserta.

Dalam pelatihan ini, murid-murid diajarkan berbagai aspek terkait perundungan, mulai dari definisi, bentuk-bentuk, hingga ciri-ciri perundungan. Materi ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka terhadap dampak negatif dari perundungan, serta cara-cara untuk menghindari atau menghentikan perilaku tersebut. Para narasumber menekankan pentingnya peran aktif semua pihak, termasuk guru dan orang tua, dalam mencegah dan menangani kasus perundungan.

Untuk memperkuat pemahaman, peserta juga menonton video edukatif tentang perundungan, yang bertujuan agar mereka dapat terhindar dari menjadi korban maupun pelaku perundungan, baik di lingkungan rumah maupun sekolah.

Video ini menampilkan skenario nyata yang menggambarkan dampak perundungan dan cara-cara efektif untuk mengatasinya. Anak-anak juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka, yang membantu memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya saling menghormati dan menjaga.

Kegiatan ini diakhiri dengan acara penutupan yang dipandu oleh moderator Isyana Wisnu Tumar. Seluruh peserta, termasuk guru dan siswa, bersama-sama menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” sebagai simbol semangat kebersamaan dan dedikasi untuk memerangi perundungan dan kekerasan seksual. Acara ini diwarnai dengan suasana haru dan kebersamaan, mencerminkan komitmen semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.

Dalam kesan dan pesannya, para narasumber mengungkapkan rasa senang dan bangga melihat antusiasme dari para guru dan siswa yang sangat tinggi selama pelatihan ini. Inggrit Puspita Sari menyatakan, “Melihat antusiasme dan partisipasi aktif dari para peserta membuat kami optimis bahwa perubahan positif bisa diwujudkan.”

Sementara itu, Dr. Sri Ramadhani menambahkan, “Kesadaran dan pengetahuan yang ditanamkan melalui pelatihan ini diharapkan dapat terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.”

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal yang penting dalam upaya jangka panjang untuk memberantas perundungan dan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

Selain itu, pelatihan ini juga mendorong adanya program lanjutan dan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak-anak secara optimal. (BN-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *