Sekda Medan Ingatkan Bahaya TBC Minta Semua Pihak Waspada

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, Medan – Penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) tak bisa hanya diserahkan kepada tenaga medis. Hal itu disampaikan Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman, saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penanggulangan TBC dan Sosialisasi Rencana Aksi Daerah TBC Kota Medan 2025 di Balai Kota Medan, Rabu (1/10).

Mewakili Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, Wiriya menegaskan bahwa TBC masih menjadi masalah serius. Indonesia bahkan menempati urutan kedua negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia. Ia menjelaskan, penularan penyakit ini bisa terjadi lewat udara, mirip dengan COVID-19, sehingga berbahaya jika tidak segera dideteksi.

“Langkah paling penting adalah mengidentifikasi orang yang sudah tertular. Kalau tidak, rantai penularan akan terus berjalan. Setelah itu, barulah dilakukan pencegahan dan memastikan pasien menjalani pengobatan sampai tuntas,” jelas Wiriya di hadapan kepala puskesmas se-Kota Medan dan para pemangku kepentingan.

Ia juga mengingatkan agar Rencana Aksi Daerah (RAD) TBC tidak sekadar jadi dokumen di atas kertas. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu diminta aktif mendeteksi dini di wilayah masing-masing.

Menurut Wiriya, penanganan TBC membutuhkan kerja sama lintas sektor, mulai dari dinas terkait, pemerhati kesehatan lingkungan, hingga perangkat daerah. “Tugas kita bukan hanya mengobati, tapi juga mencegah, memberikan sosialisasi, dan memperbaiki lingkungan yang berisiko jadi tempat penyebaran bakteri TBC,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Wiriya mengajak semua pihak untuk peduli. “Jangan merasa aman. Siapa pun bisa tertular ketika daya tahan tubuh lemah. Karena itu, penanganan TBC adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *