Jakarta, Bonarinews.com — Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat ditempatkan sebagai prioritas nasional. Instruksi tersebut disampaikan seiring luasnya dampak banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi, mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, pemukiman, serta layanan vital masyarakat.
Pemerintah mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk memastikan Dana Siap Pakai (DSP) dapat digunakan secara penuh dan cepat. Dengan langkah ini, distribusi logistik dan kebutuhan mendesak bagi pengungsi dapat dikirim tanpa hambatan birokrasi.
Presiden juga menginstruksikan seluruh kementerian, lembaga, dan unsur daerah untuk bekerja secara ekstra responsif, terutama dalam penyelamatan korban, distribusi bantuan, hingga pemulihan sarana vital. “Fokus utama adalah keselamatan masyarakat dan pemulihan cepat berbagai layanan penting,” demikian arahan yang disampaikan melalui laporan Sekretariat Kabinet.
Dalam pemenuhan kebutuhan warga terdampak, pemerintah mendorong percepatan distribusi makanan siap saji, air bersih, serta kebutuhan harian penting, terutama untuk perempuan dan anak-anak. Bantuan dikirim melalui seluruh jalur yang memungkinkan, baik darat, udara, maupun laut.
Untuk mempercepat logistik, lebih dari 50 helikopter gabungan dikerahkan ke berbagai wilayah yang aksesnya terputus. Selain itu, beberapa kapal TNI dan kapal swasta ikut mengirim bantuan melalui jalur laut ke titik-titik yang masih sulit dijangkau.
Di sektor energi, perbaikan tower listrik dilakukan secara intensif dengan target pemulihan dalam dua hari pada kawasan terdampak paling parah. Pemerintah juga menambah pasokan BBM melalui seluruh jalur guna mendukung mobilitas masyarakat dan operasional alat berat.
Akses darat Medan–Aceh Tamiang yang sempat terputus kini kembali dapat dilalui sejak 2 Desember, memungkinkan pasokan logistik masuk lebih cepat ke wilayah tersebut.
Seiring berjalannya evakuasi dan penanganan korban sebagai prioritas utama, pemerintah juga melakukan evaluasi menyeluruh terkait penyebab bencana. Investigasi dilakukan untuk memastikan langkah mitigasi yang lebih kuat serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (Redaksi)