Bonarinews.com, MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara bergerak cepat menyikapi dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba, pada Rabu (15/10/2025). Melalui Dinas Kesehatan, Pemprov Sumut langsung menurunkan Tim Gerak Cepat (TGC) ke lokasi untuk melakukan penanganan medis dan investigasi penyebab kejadian.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy, mengatakan berdasarkan laporan sementara, sebanyak 81 siswa mengalami gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, nyeri tenggorokan, diare, dan sesak napas. Seluruh siswa telah mendapatkan perawatan di puskesmas serta sejumlah rumah sakit di sekitar Laguboti.
“Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan telah menurunkan Tim Gerak Cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani kasus ini secara menyeluruh,” ujar Faisal di Medan, Kamis (16/10/2025).
Ia memastikan, kondisi para siswa kini berangsur membaik. Sebagian besar sudah diperbolehkan pulang, sementara beberapa lainnya masih menjalani perawatan dan observasi.
Untuk memastikan penyebab kejadian, Pemprov Sumut telah mengirimkan sampel muntahan korban ke Laboratorium Kesehatan Masyarakat Sumut, sedangkan sampel makanan dikirim ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan untuk diuji lebih lanjut.
“Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) serta Bidang Kesehatan Masyarakat juga kami tugaskan untuk melakukan supervisi lapangan dan menelusuri rantai pasok bahan makanan bersama BBPOM Medan,” tambah Faisal.
Sebagai langkah antisipasi, operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan makanan bagi siswa SMPN 1 Laguboti untuk sementara dihentikan sampai hasil pemeriksaan keluar.
“Makanan Bergizi Gratis adalah program yang sangat baik untuk mendukung gizi dan tumbuh kembang anak-anak sekolah. Tapi kita harus memastikan keamanannya. Tidak boleh ada kompromi dalam urusan kesehatan anak,” tegas Faisal.
Ia juga menambahkan, Pemprov Sumut kini tengah mempercepat proses penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG di Sumut sebagai bentuk pengawasan ketat terhadap keamanan pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. (Redaksi)