Bonarinews.com, Medan – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menargetkan seluruh layanan publik di wilayahnya sudah terdigitalisasi sepenuhnya pada tahun 2026. Melalui program Cepat, Responsif, Handal, dan Solutif (CERDAS), Pemprov Sumut berencana menghadirkan satu portal terpadu untuk semua layanan publik, disertai penyediaan akses internet gratis di ruang-ruang publik di berbagai kota dan kabupaten.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Erwin Hotmansah Harahap, melalui Sekretaris Dinas Kominfo Achmad Yazid Matondang, dalam konferensi pers bertema Digitalisasi Pelayanan Publik CERDAS di Aula Dekranasda, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Kamis (9/10/2025).
Turut hadir Kepala Bidang Aplikasi Informatika T Ahmad Maulana, Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi Rismawati Simanjuntak, serta Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Porman Mahulae.
Menurut Yazid, digitalisasi pelayanan publik merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Gubernur Sumut Bobby Nasution yang sejalan dengan visi nasional memperkuat sumber daya manusia, sains, dan teknologi.
“Kita harus mempercepat transformasi digital karena masih ada daerah yang belum terjangkau internet, seperti di Nias. Melalui program CERDAS, kita ingin memastikan seluruh pelayanan publik di Sumut bisa diakses secara digital dan merata,” ujar Yazid.
Kabid Aplikasi Informatika Diskominfo Sumut, T Ahmad Maulana, menjelaskan bahwa program CERDAS akan mengintegrasikan 31 aplikasi layanan publik ke dalam satu platform berbasis web dan mobile. “Portal ini akan menghubungkan berbagai layanan seperti kesehatan, perizinan, dan pajak daerah. Jadi masyarakat cukup membuka satu pintu untuk semua layanan,” jelasnya.
Selain itu, Pemprov Sumut juga menjalankan program penyediaan internet gratis di ruang publik. Pada 2026, infrastruktur internet gratis akan dibangun di delapan kota: Medan, Binjai, Tebingtinggi, Tanjungbalai, Pematangsiantar, Padangsidimpuan, Sibolga, dan Gunungsitoli. Program ini akan diperluas hingga seluruh 33 kabupaten/kota pada 2030.
Maulana menambahkan, dari total 6.113 desa di Sumut, sebanyak 5.662 desa atau 92,67 persen sudah terjangkau sinyal 4G. Namun masih terdapat 62 desa dengan kondisi blank spot dan 59 desa dengan sinyal sangat lemah. “Mengatasi kesenjangan ini menjadi prioritas utama kami,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfo Sumut, Rismawati Simanjuntak, menegaskan pentingnya keamanan siber dalam mendukung digitalisasi. “Ruang siber kini menjadi ruang pertahanan baru. Karena itu, Pemprov Sumut sudah membentuk tim tanggap insiden siber di seluruh kabupaten/kota,” katanya.
Tim tersebut bertugas memantau, mendeteksi, dan menangani potensi ancaman terhadap sistem aplikasi dan website milik pemerintah daerah. “Jika terjadi insiden siber, tim langsung melakukan mitigasi, melacak penyebab, menangani, dan memulihkan sistem agar kejadian serupa tidak terulang,” tutur Rismawati.
Melalui program CERDAS ini, Pemprov Sumut berharap pelayanan publik dapat menjadi lebih efisien, cepat, dan transparan, sekaligus memperkuat fondasi transformasi digital di Sumatera Utara. (Redaksi)