Bonarinews.com, MEDAN – Pemerintah Kota Medan menegaskan komitmennya dalam menangani keberadaan imigran pencari suaka dengan tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan warga. Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menyampaikan hal itu saat menerima perwakilan UNHCR dan IOM di Balai Kota, Senin (15/9/2025).
Rico menjelaskan, Pemko Medan membuka diri secara kemanusiaan terhadap para imigran, namun tidak ingin terjadi penolakan seperti yang sempat muncul di daerah lain. “Kami tetap mendahulukan keamanan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi penampungan,” ujarnya.
Saat ini, ada sekitar 1.200 imigran dari berbagai negara yang ditampung di 12 lokasi di Kota Medan. Mereka berasal dari Afghanistan, Irak, Iran, Sudan, Pakistan, dan Somalia. Sebagian besar sudah tinggal di Medan hingga 10 tahun karena negara ketiga belum bersedia menerima mereka.
Protection Associate UNHCR, Oktina Hafanti, menjelaskan pihaknya tengah mengupayakan dua program: Private Sponsorship, di mana keluarga imigran di luar negeri dapat menjadi sponsor, serta Talent Beyond Boundaries (TBB) untuk menyalurkan imigran yang memiliki keahlian ke negara yang membutuhkan.
Perwakilan IOM, Kathleen Lina, menambahkan bahwa biaya makan dan tempat tinggal para imigran selama di Medan sepenuhnya ditanggung IOM. Setiap bulan, imigran dewasa menerima Rp1.750.000 dan anak-anak Rp800.000 untuk kebutuhan sehari-hari.
Rico Waas menegaskan, koordinasi antara UNHCR, IOM, dan perangkat daerah akan diperkuat agar penanganan imigran berjalan humanis tanpa mengabaikan kenyamanan warga Medan. (Dedy Hu)