Bonarinews.com, Jakarta – Pemerintah mulai menggelontorkan dana Rp 200 triliun ke lima bank pelat merah dan bersiap meluncurkan paket kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2025. Penempatan dana tersebut berbentuk deposito on call yang bisa dicairkan sewaktu-waktu, dengan imbal hasil sekitar 4 persen.
BRI, BNI, dan Bank Mandiri masing-masing menerima Rp 55 triliun, BTN mendapat Rp 25 triliun, sementara BSI kebagian Rp 10 triliun. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, penyaluran dana itu diarahkan untuk pembiayaan produktif, bukan untuk membeli surat berharga negara atau instrumen serupa, agar likuiditas benar-benar tersalurkan ke sektor riil.
Sejalan dengan langkah tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah tengah merancang paket kebijakan berisi “8+4” program. Di antaranya peningkatan peluang magang bagi lulusan baru, perluasan insentif pajak ke sektor tertentu, perpanjangan bantuan pangan hingga akhir tahun, perluasan jaminan sosial bagi pekerja lepas, serta fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan untuk renovasi dan kepemilikan rumah.
Rencana lain mencakup kerja padat karya, penyederhanaan birokrasi melalui skema fiktif positif, dan pembentukan Tim Percepatan Program Prioritas Nasional. Purbaya menekankan bahwa kebijakan ini bukan solusi sesaat, melainkan strategi untuk memastikan dana pemerintah digunakan lebih optimal demi mendukung pembangunan dan mendorong laju ekonomi secara berkesinambungan. (Redaksi)