Oleh: Ira Kenyosi Br Manurung, S.Pd
Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara XXI 2024 berhasil mengumpulkan atlet-atlet berbakat dari seluruh Indonesia.
Namun, lebih dari sekadar ajang kompetisi, PON kali ini diharapkan menjadi langkah awal menuju peningkatan prestasi olahraga Indonesia di level internasional.
Mengingat persaingan yang semakin sengit di kancah global, pembinaan atlet dalam negeri perlu dilakukan dengan lebih sistematis dan terarah, agar Indonesia dapat menghasilkan atlet-atlet unggulan yang siap bersaing di pentas dunia.
Sebagai ajang olahraga prestasi antarprovinsi, PON bertujuan untuk memperkuat pembinaan atlet di seluruh daerah.
Sayangnya, prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional cenderung stagnan ditingkat Asian Games ataupun olimpiade. Hal ini menunjukkan perlunya sinkronisasi antara cabang olahraga yang dipertandingkan di PON dengan yang ada di level internasional.

Diharapkan setiap provinsi mampu melaksanakan pembinaan yang efektif sehingga atlet-atlet terbaik Indonesia bisa disiapkan untuk berlaga di kompetisi internasional, seperti Asian Games, Sea Games, Piala Dunia (FIFA World Cup), Word Athletics Championships, dan Olimpiade.
Dengan demikian, para atlet dapat lebih siap dan tidak perlu melakukan adaptasi mendalam ketika bersaing di tingkat global.
Pembinaan olahraga prestasi membutuhkan perencanaan yang matang serta evaluasi yang terstruktur dan terukur. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan digitalisasi dalam proses ini.
Hal ini akan mempermudah penyusunan rencana pembinaan dan pelaksanaan evaluasi atlet secara lebih akurat. Membuat database atlet sejak usia muda hingga ke tingkat senior menjadi sangat penting agar perkembangan mereka dapat dipantau secara berkelanjutan.
Melalui database ini, pelatih dan pengurus cabang olahraga dapat melihat apakah seorang atlet mengalami kemajuan atau stagnasi dalam setiap kompetisi yang mereka ikuti.
Evaluasi yang berbasis data ini akan menjadi dasar yang lebih objektif dalam menentukan langkah pembinaan selanjutnya, termasuk dalam hal promosi atau degradasi atlet.

Selain itu, penerapan teknologi canggih dalam pembinaan olahraga menjadi kebutuhan mendesak di era modern ini. Negara-negara maju sudah lama menggunakan teknologi seperti motion analysis, video analysis, maupun aplikasi lainnya untuk menganalisis performa atlet mereka.
Dengan bantuan teknologi ini, evaluasi terhadap kekuatan dan kelemahan atlet bisa dilakukan dengan lebih rinci, sehingga koreksi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat. Indonesia perlu segera mengadopsi teknologi ini dalam pembinaan olahraga agar dapat meningkatkan kualitas para atletnya.
Aspek penting lainnya adalah pemenuhan nutrisi bagi atlet. Nutrisi yang tepat memiliki dampak signifikan terhadap stamina dan daya tahan atlet, terutama saat berkompetisi di ajang internasional yang menuntut fisik prima.
Setiap atlet memerlukan asupan nutrisi yang berbeda, tergantung pada kebutuhan fisik dan cabang olahraga yang digeluti. Perencanaan nutrisi yang baik akan membantu atlet menjaga performa puncak mereka sepanjang kompetisi serta memperkuat kondisi tubuh mereka secara keseluruhan.
Tidak hanya pembinaan fisik dan teknis, investasi pada pengembangan sumber daya manusia di bidang olahraga juga sangat penting. Pelatih, ahli gizi, sport massage, dan profesional lainnya yang terlibat dalam pembinaan atlet harus terus ditingkatkan kapasitasnya.
Pendidikan lanjutan dan pelatihan dalam bidang sport science dan sport management harus diperluas agar pembinaan dapat dilakukan secara lebih profesional dan berkelanjutan.
Dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Indonesia bisa mencetak atlet-atlet unggul yang siap bersaing di panggung internasional.
Pada penutupan PON Aceh-Sumatera Utara XXI 2024 oleh Dito Ariotedjo Ketua Menpora Republik Indonesia, menyampaikan harapannya agar semangat yang telah terbangun dalam PON ini dapat terus dipertahankan.
Ia juga mengajak semua pihak untuk melangkah bersama menuju prestasi yang lebih tinggi lagi. PON bukanlah garis akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.
Dengan pembinaan yang lebih terarah, pemanfaatan teknologi, perhatian pada nutrisi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Indonesia siap menghadapi tantangan global dan meraih prestasi gemilang di ajang internasional.