Bonarinews.com, JAKARTA – Ribuan pengemudi ojek online, driver mobil daring, dan kurir logistik berencana mematikan aplikasi mereka secara serentak pada Rabu (17/9/2025). Aksi ini dilakukan bersamaan dengan demonstrasi besar di Istana Presiden, DPR RI, dan Kementerian Perhubungan.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, meminta warga Jakarta menyiapkan transportasi alternatif. Menurutnya, langkah mematikan aplikasi adalah bentuk solidaritas para pengemudi dalam menyuarakan tuntutan kepada pemerintah.
Aksi yang dinamai 179 ini bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional. Garda membawa tujuh tuntutan utama, mulai dari revisi potongan aplikator, pengaturan tarif antar-barang dan makanan, audit potongan sepihak, hingga mendesak DPR memasukkan RUU Transportasi Online ke Prolegnas 2025–2026.
Isu lain yang akan disuarakan adalah tragedi 28 Agustus 2025 yang diminta agar diusut tuntas. “Ini bukan sekadar demo, tapi gerakan perlawanan pekerja jalanan kepada Menteri Perhubungan yang abai,” kata Igun.
Garda memastikan aksi akan berlangsung masif. Mereka ingin menyampaikan langsung aspirasi para pengemudi ke pemerintah dan legislatif agar regulasi transportasi online lebih adil bagi semua pihak. (Redaksi)