Bonarinews.com, Sikka – Turnamen Mini Soccer Nangahale Cup 2025 menghadirkan suasana berbeda bagi pecinta sepak bola di Desa Nangahale dan sekitarnya. Bukan hanya karena banyaknya tim peserta dan dukungan meriah suporter, tetapi juga berkat kehadiran tiga wasit berlisensi nasional yang memimpin jalannya pertandingan.
Ketiga wasit tersebut adalah Rahman dan Sutarman dari Desa Nangahale, serta Jerry dari Talibura. Mereka sudah mengantongi lisensi C3 Nasional dan berpengalaman memimpin laga di berbagai tingkat. Kehadiran mereka menjadi bukti keseriusan panitia dan dukungan Askab Sikka untuk meningkatkan kualitas kompetisi di level desa.
Rahman, yang juga bagian dari klub Bintang Laut FC, menilai peran wasit tidak hanya sebagai pengadil, tetapi juga pengatur ritme permainan. Sutarman, pelatih Pesona Mania, menyebut tantangan terbesar justru datang dari antusiasme suporter yang tinggi. Jerry menambahkan, turnamen desa seperti Nangahale Cup sering menjadi tempat lahirnya talenta muda yang berbakat.
Turnamen yang diikuti puluhan tim ini berlangsung meriah dengan dukungan penuh masyarakat. Meski tensi kompetisi cukup tinggi, keputusan wasit yang tegas membuat pertandingan tetap kondusif. Para pemain pun bisa bermain lebih tenang dan menerima hasil dengan sportif.
Menurut tokoh sepak bola lokal, kehadiran wasit profesional memberi standar baru bagi turnamen desa. Pemain belajar menghargai aturan dan bermain sesuai regulasi. Langkah Askab Sikka menunjuk wasit berlisensi dinilai tepat, sekaligus membuka peluang bagi mereka untuk terus mengasah kemampuan.
Selain memimpin pertandingan, Rahman, Sutarman, dan Jerry juga aktif melatih pemain muda di klub masing-masing. Mereka ingin mengajarkan disiplin, sportivitas, dan semangat kompetisi sejak dini agar generasi muda siap bersaing di level lebih tinggi.
Kesuksesan Nangahale Cup 2025 menunjukkan bahwa sepak bola desa tidak hanya sekadar hiburan rakyat. Dengan pengelolaan profesional dan dukungan perangkat pertandingan berlisensi, turnamen ini menjadi wadah pembinaan yang serius sekaligus tontonan berkualitas. Dari lapangan-lapangan kecil seperti di Nangahale, talenta besar bisa lahir untuk membawa nama Sikka ke pentas yang lebih luas. (Redaksi)