Medan, Bonarinews.com — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan stok beras di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat aman menyusul banjir dan longsor yang melanda beberapa daerah akhir bulan lalu. Untuk Sumut sendiri, kebutuhan beras tercatat sekitar 5.000 ton, namun pemerintah menyiapkan cadangan hingga tiga kali lipat, atau 15.000 ton, untuk memastikan tidak ada warga terdampak yang kekurangan pangan.
Saat ini, 600 ton beras telah tiba di Pelabuhan Sibolga dan akan segera disusul pengiriman tambahan 10.000 ton. Amran berharap pengiriman dapat dilakukan sekaligus agar masyarakat segera menerima bantuan. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan satu orang pun kekurangan beras.
Selain memastikan pasokan pangan, Kementerian Pertanian juga menyiapkan pemulihan lahan pertanian yang terdampak bencana. Sawah seluas 40 hektare akan diperbaiki dan diberikan bibit siap tanam, sementara 604 hektare lahan jagung yang rusak akan dibenahi dengan bibit untuk 1.000 hektare. Perbaikan ini melibatkan kontraktor lokal dan ditargetkan selesai dalam waktu satu minggu.
Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution menambahkan bahwa pemerintah daerah terus membuka akses utama distribusi bantuan. Semua jalur menuju daerah terdampak diperbaiki agar logistik dapat masuk, sementara tumpukan lumpur menjadi prioritas utama penanganan agar akses warga kembali lancar.
Langkah-langkah ini menunjukkan upaya pemerintah untuk memastikan kebutuhan pangan warga terdampak terpenuhi dan lahan pertanian yang rusak segera dapat dimanfaatkan kembali. Dengan persiapan cadangan beras dan perbaikan lahan, diharapkan beban warga dapat berkurang dan pemulihan pasca-bencana dapat berjalan lebih cepat. (Redaksi)