Gunung Tua, Bonarinews.com — Menjelang berakhirnya masa bakti kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Padang Lawas Utara pada Desember 2025, desakan agar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) segera dilaksanakan kian menguat. Sejumlah insan olahraga dan pemerhati daerah menilai percepatan Musorkab menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga kesinambungan pembinaan dan prestasi atlet.
Hingga pertengahan Desember, belum terlihat tanda-tanda dimulainya tahapan Musorkab ke ruang publik. Pembentukan Tim Penjaringan dan Penyaringan calon ketua umum, misalnya, belum diumumkan secara resmi. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya kekosongan kepemimpinan yang berpotensi menghambat jalannya organisasi.
Mengacu pada AD/ART KONI, masa jabatan kepengurusan memiliki batas waktu yang tegas. Jika Musorkab tidak segera dilaksanakan, kepengurusan berisiko memasuki status demisioner, yang dapat berdampak pada legitimasi pengambilan keputusan strategis organisasi.
Situasi ini dinilai semakin krusial mengingat agenda olahraga tingkat provinsi yang kian padat. Kabupaten Padang Lawas Utara membutuhkan kepemimpinan definitif untuk mempersiapkan kontingen dan program pembinaan secara optimal.
Perwakilan Cabang Olahraga Gabsi Paluta, Sarwedi Simamora, menegaskan urgensi pelaksanaan Musorkab. Menurutnya, idealnya Musorkab sudah terlaksana sejak November. “Namun hingga kini, kita sudah memasuki pertengahan Desember dan Musorkab belum juga digelar. Ada apa?” ujar Sarwedi.
Ia menambahkan, pembinaan atlet yang selama ini berjalan tidak boleh terganggu oleh persoalan administratif. “Musorkab adalah marwah tertinggi organisasi untuk melahirkan kepemimpinan yang segar dan memiliki legitimasi kuat,” katanya.
Sejumlah elemen olahraga di Bumi Balakka berharap pengurus KONI Paluta segera berkoordinasi dengan KONI Sumatera Utara guna menetapkan jadwal Musorkab sebelum masa jabatan resmi berakhir pada 27 Desember 2025.
Sebagai induk organisasi olahraga di daerah, KONI Kabupaten Padang Lawas Utara memikul tanggung jawab besar dalam membina dan meningkatkan prestasi atlet. Kepastian kepemimpinan dinilai menjadi kunci agar roda organisasi tetap berjalan dan prestasi olahraga daerah dapat terus berlanjut. (BNH)