Lomba Marturiturian di Toba: Generasi Muda Hidupkan Sastra Batak Lewat Cerita

Bagikan Artikel

Balige | Bonarinews.com – Sebagai upaya melestarikan sastra Batak, khususnya marturiturian atau tradisi bercerita dalam bahasa Batak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Toba menggelar Lomba Marturiturian tingkat pelajar SMP se-Kabupaten Toba di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan yang dibuka oleh Plh. Sekda Toba, Paber Napitupulu, diikuti oleh 78 pelajar dari 42 sekolah di Kabupaten Toba. Sambutan Bupati Toba, Effendi Napitupulu, yang dibacakan Plh Sekda, menekankan pentingnya lomba ini untuk menjaga warisan budaya lisan Batak sekaligus menanamkan nilai moral dan pelajaran hidup bagi generasi muda. “Semoga melalui kegiatan ini tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, kritis, dan berkarakter,” ucap Plh Sekda.

Bunda Literasi Kabupaten Toba, Ny. Astita Effendi Napitupulu menambahkan, literasi bukan sekadar membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, mengolah, dan menyampaikan informasi, termasuk melalui cerita-cerita. “Lomba marturiturian adalah perwujudan literasi berbasis kearifan lokal dalam bahasa Batak. Anak-anakku yang hebat, jangan takut salah dalam bercerita, karena keberanian tampil di depan umum adalah langkah awal yang luar biasa,” ujar Ny. Astita memberi semangat kepada para peserta.

Marturiturian merupakan tradisi mendongeng khas Batak yang berfungsi menyampaikan cerita rakyat, legenda, mitos, fabel, dan kisah sarat pesan moral, sejarah, serta refleksi budaya. Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun untuk menanamkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam generasi muda.

Wakil Bupati Toba, Audi Murphy Sitorus, hadir menyerahkan hadiah kepada enam pemenang lomba dan menegaskan bahwa kemampuan bercerita merupakan tanda kecerdasan seseorang. “Selamat bagi anak-anak yang menang. Bagi yang belum, jangan kecewa, terus semangat belajar literasi dan membaca. Anak-anak yang tampil hari ini adalah yang terbaik dari sekolah masing-masing,” kata Wakil Bupati saat menyerahkan hadiah.

Dewan juri lomba, yang terdiri dari M. Tansiswo Siagian, Cisilia Siagian, dan Lenta Malau, menilai penampilan para peserta dengan ketat namun fair. Enam pemenang Lomba Marturiturian tahun ini adalah:

1. Marvel Gabriel Aritonang – SMP N 1 Balige

2. Pandu Natanael Rambe – SMP Bona Pasogit Sejahtera

3. Jessie Nora Jublessy Pasaribu – SMP Bona Pasogit Sejahtera

4. Callysta Tour Manuela Harianja – SMP N 1 Balige

5. Wilda Sophia RS – SMP N 4 Balige

6. Herris Aurel Kasih Gulo – SMP N 1 Silaen

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga media pembelajaran dan pengembangan kecintaan generasi muda terhadap budaya Batak. Dengan semangat marturiturian, nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup dan menjadi identitas yang membanggakan bagi Kabupaten Toba. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *