Kunjungan Prabowo ke Sumatera: Saatnya Aksi Nyata, Bukan Sekadar Simbol

Bagikan Artikel

Bonarinews.com — Sumatera masih berada dalam situasi darurat. Korban meninggal sudah mencapai 604 orang, 464 orang masih hilang, dan lebih dari 1,5 juta warga terdampak. Di tengah kondisi ini, Presiden Prabowo tiba di lokasi bencana untuk melihat langsung situasi di lapangan.

Kunjungan ini diharapkan tidak berhenti pada simbol kehadiran negara saja. Bencana besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah memutus akses jalan, menghambat suplai makanan dan obat-obatan, serta membuat banyak desa terisolasi selama berhari-hari. Di berbagai wilayah, warga harus menunggu lama untuk mendapatkan bantuan, bahkan ada yang berjalan jauh hanya demi sedikit kebutuhan pokok.

Bantuan Masih Terhambat

Meski BNPB, Basarnas, TNI/Polri, dan berbagai kementerian sudah turun tangan, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak wilayah yang belum tersentuh bantuan. Beberapa desa di Tapanuli Tengah, Sibolga, Padang Pariaman, dan kawasan terpencil lainnya masih sulit dijangkau karena jalan dan jembatan rusak. Akibatnya, logistik seperti air bersih, makanan, dan obat-obatan belum bisa masuk dengan cepat.

Di beberapa tempat, muncul laporan penjarahan gudang logistik dan minimarket. Situasi ini tidak hanya soal kriminalitas, tetapi juga menunjukkan betapa terdesaknya warga yang lama menunggu bantuan.

Momentum yang Perlu Dibenahi Dengan Keputusan Cepat

Kehadiran presiden di lokasi bencana menjadi kesempatan penting untuk mempercepat langkah penanganan. Pemerintah pusat didorong untuk segera mengambil langkah konkret, di antaranya:

  • Membentuk pos komando terpadu agar koordinasi antarinstansi tidak terpecah-pecah.
  • Memastikan distribusi logistik mencapai wilayah terisolasi melalui jalur udara atau laut jika jalan darat tidak bisa dilalui.
  • Mengirim kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan pokok, obat-obatan, dan selimut tanpa penundaan.
  • Menyampaikan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai titik bantuan, proses evakuasi, dan jadwal distribusi.

Kunjungan presiden akan berarti jika menghasilkan keputusan dan tindakan yang langsung terasa oleh warga, bukan sekadar agenda liputan.

Yang Dibutuhkan Korban Adalah Tindakan Cepat

Situasi di Sumatera masih jauh dari aman. Banyak warga hidup dalam ketidakpastian, menunggu bantuan di tengah infrastruktur yang rusak dan akses yang terbatas. Angka korban jiwa yang terus bertambah menjadi pengingat bahwa ini bukan hanya krisis bencana, tetapi juga krisis kemanusiaan.

Negara wajib hadir dan memastikan keselamatan warganya. Bantuan harus cepat, tepat, dan merata. Pemerintah pusat tidak boleh hanya mengandalkan kemampuan daerah.

Kunjungan presiden ke Sumatera akan punya makna besar jika benar-benar diikuti dengan langkah nyata. Bagi para korban, setiap jam sangat berharga. Aksi jauh lebih penting daripada simbol. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *