Medan, Bonarinews.com – Sutrisno Pangaribuan, Wakil Ketua Bidang Politik DPD PDI Perjuangan Sumut, menegaskan bahwa siapa pun kepala daerah di Sumatera Utara yang mengklaim stok BBM aman, sesungguhnya sedang berbicara tanpa dasar.
“Pagi tadi saja, di SPBU Jalan Sisingamangaraja dan Brigjen Katamso, Medan, solar dan Pertamina Dex masih kosong. Antrian panjang tetap terlihat, bukan karena warga panik, tapi karena memang stoknya tidak ada,” ujarnya di Medan, Rabu (3/12/2025).
Situasi ini memukul langsung upaya bantuan kemanusiaan. Tiga truk colt diesel yang seharusnya berangkat membawa logistik bantuan DPD PDI Perjuangan Sumut batal berangkat. Para sopir tidak kebagian solar dan takut tidak bisa mengisi lagi dalam perjalanan menuju Tapanuli Tengah melalui Aceh Singkil. Akhirnya, mobil-mobil partai yang biasanya mengangkut orang, terpaksa dijadikan pengangkut sembako.
Meski pemerintah pusat belum mau menetapkan bencana Sumut sebagai Keadaan Darurat Bencana Nasional, Sutrisno menyebut bahwa pasokan BBM tidak bisa dibiarkan seperti ini. Presiden Prabowo diminta turun tangan langsung. Tingginya gelombang laut di Belawan membuat tanker BBM tidak bisa bersandar, dan pasokan baru hanya datang lewat jalur darat dari Riau, itupun baru 30 truk.
Kelangkaan BBM juga terjadi merata di Tapanuli Utara, Karo, Mandailing Natal, hingga banyak kabupaten/kota lain di Sumut. Warga makin merasa ditinggalkan karena semua pejabat yang punya kewenangan justru berada di Jakarta. Sutrisno bahkan meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia datang langsung ke Sumut, mencoba ikut mengantri di SPBU, supaya tahu rasa warga yang berjam-jam menunggu BBM yang belum tentu ada.
Menurutnya, inilah alasan mendesak kenapa bencana banjir dan longsor di Sumut perlu ditetapkan sebagai Keadaan Darurat Bencana Nasional. Bukan semata status, tetapi supaya pusat operasi penanggulangan bencana berada di Sumut, bukan tetap di Jakarta. Harus ada Satgas Nasional yang bekerja langsung di lokasi, mulai dari penanganan hingga rekonstruksi.
Sutrisno juga menyinggung pernyataan Kepala BNPB, Suharyanto, yang sebelumnya menyebut situasi bencana hanya terlihat mencekam di media sosial. Meski sudah meminta maaf setelah melihat kondisi di lapangan, ucapan itu terlanjur melukai warga yang sedang hidup dalam krisis.
DPD PDI Perjuangan Sumut kembali meminta Presiden Prabowo menetapkan status bencana nasional untuk Sumut. Selain itu, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina diminta turun langsung mengecek pasokan BBM di lapangan. Saat ini, kelangkaan membuat harga eceran pertalite di beberapa kecamatan dan desa di Sumut tembus Rp 25.000 hingga Rp 35.000 per liter. (*)