Bonarinews.com, Medan – Suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi E DPRD Sumut mendadak tegang ketika Edi Surahman Sinuraya, anggota dewan dari Fraksi Golkar, bersitegang dengan wartawan M Ari Agung. Insiden yang terjadi pada Senin (15/9/2025) itu menuai sorotan dan membuat pimpinan DPRD Sumut turun tangan.
Ketua DPRD Sumut, Erni Ariyanti, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan lengkap terkait kejadian tersebut. Ia menegaskan, DPRD menghormati peran jurnalis sebagai mitra penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Kami sangat menghargai peran media. Saya akan mendengar langsung keterangan dari pihak terkait agar masalah ini bisa ditangani dengan bijak,” ujar Erni di Medan, Selasa (16/9/2025). Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada insan pers jika ada sikap anggota dewan yang dianggap merendahkan profesi jurnalis.
Menurut Erni, kehadiran media membantu DPRD menyampaikan capaian kerja sekaligus memberi ruang masyarakat untuk mengetahui kebijakan yang sedang dibahas. Ia berharap hubungan antara dewan dan jurnalis tetap harmonis dan profesional.
Wakil Ketua DPRD Sumut, Ihwan Ritonga, juga menyatakan akan memanggil kedua pihak untuk mencari jalan keluar. “Saya sudah dapat kabarnya. Kita akan undang mereka setelah yang bersangkutan selesai kegiatan Bimtek. Mungkin perlu ada upah-upah supaya suasana kembali cair,” ujarnya.
Ketegangan bermula ketika Ari meliput RDP bersama Dinas Pendidikan Sumut. Edi Surahman mempertanyakan keberadaan Ari dengan nada tinggi, meski Ari sudah menjelaskan dirinya tengah bertugas. Ketua Komisi E akhirnya menenangkan situasi dan meminta Ari keluar karena rapat itu bersifat tertutup, meski sebelumnya tidak ada pemberitahuan larangan bagi wartawan untuk masuk.
Insiden ini menjadi perhatian agar ke depan hubungan antara DPRD Sumut dan insan pers lebih terjaga. Pimpinan dewan berharap kejadian serupa tidak terulang, dan komunikasi dengan media terus berjalan baik demi transparansi kerja lembaga wakil rakyat. (Redaksi)