Bonarinews.com, LUBUK PAKAM – Semarak budaya mewarnai malam di Lapangan Tengku Raja Muda, Kecamatan Lubuk Pakam, Sabtu (8/11/2025), saat ribuan warga menghadiri Kerja Tahunan Kota Lubuk Pakam Sekitarnya 2025 bertajuk “Sikuning Kuningen Gelah Radu Megersing.” Acara adat Gendang Guro-Guro Aron ini menjadi wadah pelestarian budaya Karo sekaligus ajang mempererat kebersamaan masyarakat Deli Serdang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deli Serdang, Dedi Maswardy, yang hadir mewakili Bupati, menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai seni dan budaya daerah.
“Ambil peran, jadilah pewaris dan pelestarian budaya! Belajarlah nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam setiap tradisi, karena di sanalah kita belajar tentang hormat kepada orang tua, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama,” ujar Sekda Dedi di hadapan masyarakat yang memadati lapangan.
Menurutnya, budaya Karo tidak sekadar ritual adat, melainkan warisan moral yang memperkuat karakter masyarakat Deli Serdang. Nilai-nilai seperti gotong royong, rasa syukur, dan kebersamaan menjadi pilar utama dalam pembangunan daerah.
“Tradisi seperti Gendang Guro-Guro Aron adalah bukti masyarakat Deli Serdang tidak pernah melupakan akar budayanya. Ini sejalan dengan visi pembangunan Deli Serdang yang sehat, cerdas, sejahtera, religius, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sekda juga menyoroti program Evoria (Event Olahraga, Seni Budaya, dan Keagamaan) sebagai salah satu upaya Pemkab Deli Serdang menghidupkan kegiatan sosial dan budaya masyarakat. “Pembangunan tidak hanya tentang fisik, tapi juga karakter. Budaya adalah jati diri yang menyatukan kita dalam keberagaman,” tambahnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat memperkuat tekad membangun Deli Serdang dari desa hingga kota melalui semangat gotong royong dan kebersamaan.
“Dengan kebersamaan, saya yakin Deli Serdang akan semakin maju dan sejahtera, bukan hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam tatanan sosial dan budaya,” tutup Dedi.
Sementara itu, Ketua Panitia dr. Thomas Darwin Sembiring mengungkapkan, jumlah masyarakat Karo di Deli Serdang kini telah mencapai lebih dari 400 ribu jiwa, menjadikan kabupaten ini sebagai daerah dengan populasi Karo terbesar di Sumatera Utara.
“Kami ingin budaya Karo mendapatkan ruang yang lebih luas untuk tampil. Budaya ini adalah bagian penting dari sejarah dan keberagaman Deli Serdang,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan rencana pendirian Sanggar Budaya Karo serta berbagai kegiatan budaya lainnya yang akan digelar tahun depan, sebagai wujud komitmen masyarakat dalam melestarikan tradisi.
Tokoh masyarakat Karo, Drs. Johannes Sembiring berharap agar kegiatan Gendang Guro-Guro Aron dapat dijadikan agenda resmi pemerintah daerah. “Masyarakat Karo adalah bagian tidak terpisahkan dari Deli Serdang dan dari kekayaan budaya Indonesia,” katanya.
Acara yang berlangsung meriah itu turut dihadiri tokoh-tokoh penting, di antaranya Dr. Parlindungan Purba, anggota DPRD Sumut Mikael T.P. Purba, serta jajaran DPRD Deli Serdang seperti Agustiawan Saragih, Sehat Herianto Sembiring, Merry Alfrida Br Sitepu, Purnama Barus, dan Benyamin Ginting.
Turut mendampingi Sekda, Kadis Budporapar Yudy Hilmawan, serta para camat dari berbagai kecamatan di Deli Serdang. (Redaksi)