Jakarta, Bonarinews.com – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Asrorun Ni’am Sholeh, menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dalam merumuskan kebijakan kepemudaan.
Dalam Forum Konsultasi Publik yang digelar di Jakarta, Jumat (31/5/2024), Asrorun menyampaikan bahwa ide yang didiskusikan secara bersama-sama akan menghasilkan keputusan kolektif yang bertanggung jawab.
Asrorun menyoroti risiko dari ide yang diimplementasikan secara individu. Ketika ide hebat sukses di tangan satu orang, ada potensi munculnya kesombongan. Sebaliknya, jika gagal, banyak orang yang menyalahkan satu individu. “Karena itu, diskusi bersama sangat penting untuk mencapai keputusan yang baik dan bertanggung jawab bersama,” ujarnya.
Lebih jauh Asrorun mengatakan, forum ini bertujuan untuk mendiskusikan berbagai isu kepemudaan dan mencari solusi alternatif dengan pendekatan partisipatif dan komitmen bersama. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, di mana pemuda menjadi subjek, bukan objek. “Program dan kegiatan kepemudaan harus melibatkan seluruh elemen, terutama pemuda itu sendiri,” tambahnya.
Dalam proses kebijakan publik, Kemenpora memastikan untuk mendengarkan masukan dari berbagai elemen sebelum mengambil keputusan. “Setelah rumusan disusun dari masukan publik, tahap berikutnya adalah konsultasi kembali sebelum disosialisasikan,” jelas Asrorun. Proses ini dianggap ideal untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, partisipatif, dan transparan.
Asrorun juga menyebut peran pemerintah sebagai pemecah kebuntuan dalam menghadapi hambatan yang menghalangi perkembangan potensi kepemudaan. “Pemerintah hadir untuk membuka jalan dan mendorong partisipasi aktif pemuda, organisasi kepemudaan, dan stakeholder kepemudaan agar dapat mengembangkan potensi mereka dengan sukacita,” pungkasnya.
Forum Konsultasi Publik ini diharapkan dapat menjadi platform yang konstruktif bagi pemuda untuk menyalurkan ide-ide kreatif dan membangun masa depan yang lebih baik. (BN-01)