Bonarinews.com | MEDAN – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Surya menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera melakukan monitoring harga kebutuhan pokok dan menyiapkan operasi pasar serta pasar murah. Langkah ini diambil guna mencegah lonjakan harga dan memastikan pasokan pangan tetap aman serta terdistribusi lancar ke seluruh daerah.
Instruksi tersebut disampaikan Wagub Surya usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi, yang digelar secara virtual dari Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (27/10/2025). Rakor ini juga dirangkaikan dengan pembahasan Program Koperasi Merah Putih dan Tiga Juta Rumah.
“Pemerintah daerah harus memastikan harga tetap stabil dan pasokan barang pokok terjaga. Jika perlu, segera lakukan operasi pasar dan pasar murah untuk menjaga daya beli masyarakat,” tegas Surya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi, terutama menjelang momen besar seperti Nataru. Tito menyebut pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2025 tercatat 5,12% (year on year), sedangkan Sumut tumbuh 4,69%, namun ia mengingatkan agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga telur dan daging ayam ras.
Dari sisi statistik, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan bahwa inflasi nasional pada minggu keempat Oktober 2025 dipicu kenaikan harga daging ayam ras, bawang merah, tomat, nasi dengan lauk, dan kopi bubuk. Sementara Indeks Perkembangan Harga (IPH) Sumut tercatat 0,42%, dipengaruhi terutama oleh cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Meski begitu, Sumatera Utara sebenarnya masih dalam posisi aman dengan surplus produksi pangan, terutama untuk komoditas ayam dan telur. Sepanjang Januari–Desember 2025, produksi daging ayam ras di Sumut mencapai 220.235 ton, dengan kebutuhan 182.394 ton (surplus 37.842 ton). Untuk telur ayam ras, produksi mencapai 582.265 ton, sementara kebutuhan 349.802 ton (surplus 232.464 ton).
Rakor tersebut diikuti oleh seluruh kepala daerah, Sekda, dan Bappelitbang se-Indonesia, yang juga terhubung secara nasional dengan peserta utama di Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Dengan langkah cepat monitoring dan operasi pasar, Pemprov Sumut berharap harga pangan tetap stabil dan masyarakat dapat menyambut perayaan Nataru dengan tenang tanpa tekanan ekonomi. (Redaksi)