Bonarinews.com, Jakarta – Aliansi Komodo Memanggil (AKM) mengumandangkan seruan untuk melindungi Pulau Padar dan habitat komodo dari ancaman proyek pariwisata berskala besar. Aksi massa akan digelar Selasa, 16 September 2025, mulai pukul 10.00 WIB di Tugu Proklamasi, lalu bergerak ke Istana Negara dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Koordinator AKM, Astra Tandang, mengatakan pihaknya menolak izin Kementerian LHK yang memberikan ruang bagi PT KWE membangun ratusan fasilitas mewah di kawasan konservasi. Rencana itu mencakup 619 bangunan, mulai dari villa, restoran, lounge, gym, spa, hingga bar dan wedding chapel.
“Komodo akan mati, masyarakat tersingkir dari tanahnya sendiri, sementara segelintir penguasa meraup keuntungan. Pulau Padar bukan milik investor atau penguasa, tapi milik kita semua,” tegas Astra saat dihubungi, Senin (16/9).
AKM mengajak masyarakat NTT dan diaspora di Jakarta untuk ikut turun ke jalan, menolak keserakahan yang mengancam warisan dunia. Mereka menuntut pemerintah mencabut izin perusahaan perusak habitat, menghentikan proyek pembangunan yang mengancam Pulau Padar dan Taman Nasional Komodo, serta melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan konservasi.
“Komodo adalah kebanggaan dunia. Kita wajib menjaganya agar tidak punah hanya karena kepentingan bisnis,” tutup Astra. (Faidin)