Bonarinews.com, Medan – Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan (UNIMED) sukses menggelar seminar internasional The 7th International Seminar on Language, Arts, and Literature Education (ISLALE 2025) pada 24 September 2025 di Hotel Emerald Garden, Medan. Tahun ini, seminar mengangkat tema tentang bagaimana pendidikan bahasa, seni, dan sastra bisa beradaptasi dengan perkembangan digital untuk menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan sesuai kebutuhan peserta didik.
Acara ini menghadirkan enam pembicara kunci dari Indonesia, Jerman, Australia, dan Brunei Darussalam, serta diikuti lebih dari 500 pemakalah dan peserta, baik secara langsung maupun daring. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua, serta dari negara lain seperti Malaysia, India, dan Thailand.
Rektor UNIMED Prof. Baharuddin dalam sambutannya menegaskan bahwa pendidikan harus bisa memanfaatkan teknologi digital, namun tetap menjaga nilai budaya dan kebersamaan. Menurutnya, seminar ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi untuk melahirkan ide-ide baru dalam dunia pendidikan.
Salah satu pembicara utama, Prof. Syawal Gultom, menekankan bahwa teknologi hanyalah alat, sementara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berkarakter, kreatif, dan mampu bersaing di tingkat global. Hal senada disampaikan Prof. Utami Widiati yang menyoroti pentingnya pemanfaatan metode pembelajaran berbasis teknologi seperti Deep Learning dan Differentiated Instruction untuk meningkatkan motivasi, kreativitas, dan kepercayaan diri siswa.
Dengan banyaknya gagasan baru yang lahir, ISLALE 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk mendorong transformasi pendidikan bahasa, seni, dan sastra di era digital sekaligus memperkuat peran UNIMED dalam kerja sama akademik internasional. (Redaksi)