Labura | Bonarinews.com – IPB University, sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat.
Kali ini, melalui program “Dosen Pulang Kampung Mengabdi IPB 2024”, para dosen dan peneliti didorong untuk kembali ke daerah asal mereka guna membantu memajukan teknologi di bidang pertanian dan peternakan.
Salah satu tim dari IPB, yang dipimpin oleh Lailan Sahrina Hasibuan, memperkenalkan sebuah aplikasi inovatif kepada para peternak di Labuhan Batu Utara (Labura).
Aplikasi ini dirancang khusus untuk membantu peternak mendeteksi lebih awal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi mereka. Penyakit ini sering menyerang ternak dan bisa mengakibatkan kerugian besar jika tidak ditangani dengan cepat.
Dengan aplikasi yang dikembangkan IPB ini, peternak hanya perlu memasukkan gejala yang dialami sapinya ke dalam aplikasi. Kemudian, aplikasi akan memberikan perkiraan kondisi kesehatan sapi tersebut dan langkah apa yang harus diambil.
Menurut Lailan, aplikasi ini tidak hanya membantu peternak mendapatkan diagnosa cepat, tetapi juga melindungi mereka dari pedagang nakal yang sering membeli sapi sakit dengan harga murah. Dengan adanya aplikasi ini, peternak bisa mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan sapi mereka sehingga tidak mudah tertipu.
Kepala Dinas Pertanian Labura, drh. Sudarija, yang juga alumni IPB, menyambut baik inovasi ini. Menurutnya, penerapan teknologi digital seperti ini sangat diperlukan untuk memajukan peternakan di Labura. Selain memperkenalkan aplikasi, tim IPB juga mendengarkan langsung masalah yang dihadapi para peternak.
Salah satu peternak, Legimin, menyampaikan PMK menyebar dengan cepat di wilayahnya, dan ia berharap aplikasi dari IPB ini bisa menjadi solusi. “Saya optimis teknologi ini akan sangat membantu kami,” ujar Legimin.
Kolaborasi antara IPB University dan peternak di Labura diharapkan bisa terus berlanjut, untuk memperkuat sektor peternakan dengan dukungan teknologi modern. (Dedy Hutajulu)