Inggris Rusuh Anti-Muslim, WNI Diminta Untuk Waspada

Bagikan Artikel

Bonarinews.com – Dalam sepekan terakhir, Inggris mengalami kekacauan besar yang dipicu oleh kerusuhan anti-imigran di berbagai kota. Ribuan orang terlibat dalam kerusuhan, yang dipicu oleh penyebaran informasi yang salah mengenai seorang tersangka penikaman di Southport.

Di tengah situasi yang masih penuh ketegangan, warga negara Indonesia di Inggris disarankan untuk lebih waspada dan berhati-hati. Berikut ini adalah rangkuman dari peristiwa tersebut dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh WNI untuk menjaga keselamatan.

Kronologi Kerusuhan

Kerusuhan dimulai setelah beredarnya rumor bahwa tersangka penikaman yang mengakibatkan tewasnya tiga anak perempuan di Southport pada 29 Juli adalah seorang pencari suaka Muslim. Informasi yang salah ini memicu serangkaian aksi kekerasan anti-imigrasi di berbagai kota seperti London, Bristol, dan Newcastle.

Selama kerusuhan, beberapa tempat seperti masjid dan hotel tempat tinggal pencari suaka menjadi sasaran dengan beberapa toko juga mengalami pembakaran dan penjarahan. Dalam upaya mencegah eskalasi lebih lanjut, polisi menerjunkan ribuan petugas dan mempersiapkan lebih dari 100 lokasi untuk potensi demonstrasi.

WNI Diminta Untuk Waspada

Menanggapi situasi tersebut, Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Dirjen Perlindungan WNI, Judha Nugraha, telah mengeluarkan imbauan untuk WNI di Inggris. Imbauan tersebut meminta warga Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa dan waspada terhadap lokasi-lokasi yang mungkin menjadi pusat aksi demonstrasi.

KBRI London juga memberikan panduan bagi WNI yang berada di Inggris untuk selalu mengikuti perkembangan situasi terkini dan melaporkan kepada pihak berwenang jika menghadapi situasi yang mencurigakan.

Perkembangan Terkini

Pada Rabu malam (07/08/2024), demonstrasi di berbagai kota Inggris menunjukkan tren yang lebih damai dibandingkan dengan kerusuhan yang terjadi sebelumnya. Di Liverpool, London, Bristol, Brighton, dan Newcastle, demonstrasi yang berlangsung sebagian besar berjalan tanpa insiden besar, meskipun jumlah demonstran cukup signifikan.

Di Liverpool, ratusan orang berkumpul untuk mendukung pengungsi dan imigran, sementara di London, demonstrasi di Walthamstow dan North Finchley juga dilaporkan berjalan damai. Di Bristol, sekitar 1.500 demonstran membanjiri jalan untuk mengekspresikan dukungan mereka terhadap komunitas minoritas.

Penegakan Hukum dan Tindakan Pemerintah

Sejak kerusuhan dimulai lebih dari 400 orang telah ditangkap, sekitar 140 orang didakwa dan beberapa telah dijatuhi hukuman. Pemerintah Inggris, termasuk Perdana Menteri Keir Starmer, mengutuk kekerasan ini dan berkomitmen untuk meningkatkan undang-undang terkait kekerasan.

Keir Starmer mengidentifikasi kerusuhan ini sebagai “tindakan premanisme sayap kanan” dan berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah tegas dalam menanggulangi kekerasan tersebut. Pemerintah juga berkoordinasi dengan platform media sosial untuk mengatasi penyebaran informasi yang salah.

Imbauan untuk WNI

Untuk warga negara Indonesia yang berada di Inggris, sangat penting untuk terus memantau berita terkini dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh otoritas setempat. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Menghindari Kerumunan
    Jika ada laporan atau informasi tentang potensi kerusuhan, sebaiknya hindari area tersebut dan tetap berada di tempat yang aman.
  • Mengikuti Berita Terbaru
    Mencari informasi dari sumber yang terpercaya untuk menghindari terpengaruh oleh berita palsu atau rumor.
  • Berkoordinasi dengan KBRI
    Jika kamu harus menghadapi keadaan darurat atau memerlukan bantuan, segera hubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berada di London.

Dengan tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari otoritas lokal, WNI dapat membantu memastikan keselamatan diri sendiri dan komunitas mereka selama periode ketegangan ini.

Penulis: Priskila Theodora

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *