Hari Kelima Evakuasi Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Korban Meninggal Jadi 9 Orang

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, SIDOARJO – Memasuki hari kelima pasca ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan tim SAR gabungan. Pada Jumat (3/10), empat jenazah kembali ditemukan di balik reruntuhan, sehingga total korban meninggal dunia menjadi sembilan orang.

Seluruh jenazah segera dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut. Sementara itu, berdasarkan data absensi santri, masih ada 54 orang yang belum ditemukan.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebutkan, lebih dari 400 personel gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Damkar, Dinsos Tagana, Dinas PU-SDA, serta relawan dikerahkan tanpa henti, bekerja 24 jam bergantian. “Upaya evakuasi dilakukan siang dan malam dengan peralatan manual maupun alat berat, demi mempercepat pencarian korban,” jelasnya dari Posko Darurat BNPB di Sidoarjo.

Sejumlah peralatan modern juga digunakan, mulai dari Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, hingga Multi Search Leader. Namun, dari pemeriksaan lanjutan tidak lagi ditemukan tanda-tanda korban selamat. Atas kondisi ini, tim SAR berfokus pada evakuasi jenazah sekaligus pembersihan reruntuhan dengan alat berat.

Suharyanto menegaskan, penggunaan alat berat dilakukan dengan hati-hati, setelah ada kesepakatan dan kerelaan dari keluarga korban. “Para keluarga sudah mengikhlaskan, dan yang terpenting proses evakuasi dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan,” ujarnya.

BNPB mencatat, hingga Kamis (3/10) pukul 11.45 WIB, total korban terdampak mencapai 166 orang. Dari jumlah itu, 111 orang telah ditemukan: 14 orang masih dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang dipulangkan, dan sembilan orang meninggal dunia.

Korban luka tersebar di beberapa fasilitas kesehatan, di antaranya RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, hingga RS Sakinah Mojokerto. Sebagian besar pasien kini sudah pulang, meski ada yang masih menjalani perawatan intensif.

Untuk mendukung operasi SAR, BNPB telah menyalurkan berbagai logistik darurat seperti 200 kantong jenazah, 4.000 masker, 250 set APD, serta 200 pasang sarung tangan. Tidak hanya itu, sejumlah alat berat turut dikerahkan, antara lain tiga crane, satu excavator breaker, 30 dump truck, empat alat pemotong beton, serta 30 unit ambulans.

“Operasi ini diperkirakan berlangsung sepekan. Kami juga menyiapkan anggaran operasional untuk memastikan proses evakuasi berjalan maksimal,” pungkas Suharyanto. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *