Bonarinews.com, MEDAN – Harga cabai yang terus meroket membuat inflasi di Sumatera Utara (Sumut) ikut meledak. Inflasi Agustus 2025 tercatat 4,42 persen, jauh di atas angka ideal 2,5 persen. Kondisi ini langsung mendapat sorotan serius dari Sekdaprov Sumut, Togap Simangunsong.
Dalam rapat bersama para Sekda Kabupaten/Kota se-Sumut di Aula Bappelitbang, Senin (8/9/2025), Togap meminta seluruh daerah bergerak cepat dan proaktif. Menurutnya, inflasi yang tinggi tidak hanya bikin daya beli masyarakat melemah, tapi juga mengganggu stabilitas ekonomi.
“Cabai merah, bawang merah, dan daging ayam jadi penyumbang utama. Banyak komoditas pokok kita malah dipasok ke luar provinsi, akibatnya harga di Sumut sendiri jadi melonjak,” tegas Togap.
Ia menegaskan, kebutuhan masyarakat Sumut harus jadi prioritas. “Pasokan untuk warga kita harus aman dulu, baru sisanya boleh keluar provinsi,” tambahnya.
Togap juga mendesak kabupaten/kota memperkuat tim pengendali inflasi dengan cara memantau harga, menjaga stok, memastikan distribusi lancar, hingga mengoptimalkan operasi pasar dan pasar murah.

Tak hanya itu, percepatan realisasi belanja daerah dari APBD juga diminta segera dilakukan. Pasalnya, masih banyak dana yang belum terserap sehingga uang tidak beredar di masyarakat.
“Kalau uang hanya terendap di kas daerah, daya beli masyarakat makin lemah. Ini jelas memperparah inflasi,” tegasnya.
Dengan langkah cepat dan kerja sama semua pihak, Togap berharap laju inflasi Sumut bisa kembali ditekan sehingga harga kebutuhan pokok lebih stabil dan masyarakat tidak semakin terbebani. (Dedy Hu)