MEDAN | BONARINEWS.COM – SLB-E Negeri Pembina Medan menjadi tuan rumah kegiatan “Berbagi Praktik Baik” pada Senin (24/2/2025), sebuah acara yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan inklusif bagi siswa berkebutuhan khusus. Acara ini diinisiasi oleh Komunitas Belajar Indigo (Kombel) dan dihadiri oleh para guru dari berbagai komunitas belajar yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak-anak dengan disabilitas.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Sekolah SLB-E Negeri Pembina Medan, Mardi Panjaitan, S.Pd., yang menekankan pentingnya semangat belajar berkelanjutan bagi para guru. “Sebagai pendidik, kita harus terus mengembangkan metode yang kreatif dan inovatif agar anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan terbaik,” ujarnya.
Acara ini menghadirkan tiga komunitas belajar yang berbagi pengalaman dan metode pengajaran bagi siswa dengan kebutuhan khusus:
- Rotama Sinaga, S.Pd. (Kombel AGRA – Anak Tunagrahita), membahas cara melatih kemandirian siswa melalui perawatan diri.
- Hari Eko Narwati, S.Pd. (Kombel TTR – Tantrum, Tongkat, Roda), mengenalkan huruf Braille dan teknik membaca Braille bagi siswa tunanetra.
- Indri Yulianti, S.Pd. (Kombel CTDC – Community of Teacher Deaf Children), menjelaskan Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (BKPBI) untuk membantu siswa tunarungu dalam mengembangkan kemampuan komunikasi mereka.
Lebih dari sekadar berbagi teori, kegiatan ini menjadi wadah bagi para guru untuk bertukar pengalaman, mendiskusikan tantangan, dan menemukan solusi terbaik dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan adanya forum seperti ini, diharapkan pendidikan inklusif semakin berkembang dan mampu memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak.
Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan inklusif bukan hanya tentang kurikulum, tetapi juga tentang guru yang terus belajar, berinovasi, dan berbagi untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua anak. (Dedy Hutajulu)