Bonarinews.com, BELAWAN – Gugah Nurani Indonesia (GNI) Medan Belawan bersama sejumlah donor asal Korea Selatan melakukan kunjungan sosial ke kawasan kumuh permukiman padat penduduk di Belawan, Kota Medan, Kamis (13/11/2025). Peninjauan ini dipimpin langsung oleh Manajer GNI Medan Belawan, Anwar Suhut.
Sebelum meninjau kawasan kumuh di Belawan, rombongan terlebih dahulu menggelar kegiatan plogging—yakni jogging sambil memungut sampah—di sepanjang Jalan Riau, Belawan.
Kegiatan plogging ini merupakan bagian dari kampanye GNI Medan Belawan untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan dan menyelamatkan lingkungan dari ancaman sampah. Selain sebagai aksi nyata, kegiatan ini juga bertujuan membangun kesadaran masyarakat agar peduli terhadap lingkungan yang bersih dan sehat.
Usai kegiatan plogging, rombongan donor diajak meninjau langsung kondisi permukiman warga yang padat dan dihadapkan pada berbagai persoalan lingkungan, mulai dari penumpukan sampah, sanitasi yang buruk, hingga keterbatasan akses air bersih. Rombongan disambut oleh tim GNI Medan serta perwakilan masyarakat setempat, dan mereka menelusuri gang-gang sempit yang menjadi akses utama warga sehari-hari.
Plt Camat Medan Belawan, Yose Ferry, yang turut mendampingi kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa sekitar 70 persen penduduk di Kecamatan Medan Belawan tergolong masyarakat miskin. Ia menyebut, Belawan merupakan salah satu kecamatan dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Kota Medan.
“Persoalan di Belawan bukan hanya soal lingkungan, tapi juga ekonomi. Karena itu, perlu langkah nyata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah persoalan kompleks seperti sampah, kesehatan, sanitasi, dan air bersih,” ujar Yose Ferry.
Executive Director of Korean Financial Industry Foundation (KFIF), WonSuh Choo, selaku perwakilan donor dari Korea, mengungkapkan apresiasinya terhadap GNI yang telah memperkenalkan proyek sosial di Belawan kepada mereka.
“Terima kasih banyak sudah memperkenalkan proyek ini kepada kami semua. Tujuan dari kegiatan hari ini adalah memahami situasi sebenarnya di Belawan dan mencari cara untuk menyelesaikannya bersama,” ujarnya.
WonSuh, yang pernah menjadi dosen di salah satu universitas di Korea selama 10 tahun, menilai Indonesia memiliki populasi besar dan potensi yang sangat besar dalam pengelolaan sampah.
“Yang paling penting dari kegiatan ini adalah bagaimana kita menjaga lingkungan tetap bersih. Melalui kerja sama antara GNI dan mitra global, kita ingin meningkatkan kesehatan masyarakat Medan Belawan, terutama anak-anak. Air bersih, lingkungan sehat, dan makanan bergizi sangat penting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,” katanya.
Ia menekankan, pengelolaan sampah menjadi kunci utama dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Akan sangat baik jika kita tidak membuang sampah sembarangan, tetapi mulai mengelola sampah masing-masing. Selain menjaga kebersihan, pengelolaan sampah juga bisa menambah penghasilan keluarga,” tambahnya.
WonSuh juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas pihak. Menurutnya, keberhasilan program pengelolaan sampah sangat bergantung pada kesadaran dan kerelaan masyarakat dalam mengelola sampah di lingkungan masing-masing.
“Perlu juga ada penyadaran dan kerja sama dari seluruh stakeholder, termasuk pemerintah dan lembaga, untuk mengelola sampah di instansi masing-masing,” tegasnya.
Ia menilai tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana memberikan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. “Poin krusialnya adalah edukasi terus-menerus. Kami akan selalu mendukung, terutama pemerintah, agar proyek ini bisa berkelanjutan di masa depan,” ujarnya.
Sebagai kesimpulan, WonSuh menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah. “Ketahanan hidup dan kesadaran lingkungan adalah dua faktor penting agar aksi ini bisa menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat Medan Belawan,” tutupnya.
GNI sendiri telah menjalankan sejumlah program pemberdayaan masyarakat di Belawan, termasuk peningkatan kesadaran kebersihan lingkungan, pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga, serta dukungan bagi anak-anak dan keluarga rentan.
Melalui kunjungan ini, GNI berharap kolaborasi antara masyarakat lokal, pemerintah daerah, dan mitra internasional dapat semakin kuat dalam menghadirkan solusi nyata bagi permasalahan lingkungan dan kesejahteraan warga Belawan. (Redaksi)