Bonarinews.com | Kupang – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2025, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Kupang menggelar aksi seribu lilin sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan bangsa. Aksi ini berlangsung khidmat di Kota Kupang, Senin (10/11/2025).
Sekretaris DPD GMNI NTT, Yakobus Madya Sui, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna simbolis untuk mengingat perjuangan para pahlawan yang telah menerangi jalan kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Melalui perjuangan para pahlawan, bangsa ini belajar menjadi bangsa yang bermartabat, bersatu, dan memiliki peradaban luhur. Lilin-lilin ini menjadi simbol terang yang mereka wariskan kepada kita,” ujar Yakob dalam rilisnya.
Ia menambahkan, simbol seribu lilin menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia yang dulu berada dalam kegelapan penjajahan hingga akhirnya dapat berdikari melalui perjuangan para pahlawan.
Yakob juga menyerukan agar Pemerintah Provinsi NTT memberikan penghargaan lebih terhadap pahlawan daerah, khususnya Riwu Gah — sosok yang memiliki kontribusi besar dalam sejarah perjuangan Indonesia.
“Sejak kecil, Riwu Gah tinggal bersama Bung Karno dan menjadi orang pertama yang menyiarkan kabar kemerdekaan Indonesia setelah 17 Agustus 1945. Namun, namanya belum mendapat pengakuan yang layak,” jelasnya.
GMNI NTT berharap agar Pemprov NTT mengusulkan Riwu Gah sebagai pahlawan nasional, termasuk dengan menamai jalan atau memasukkan riwayat perjuangannya ke dalam museum pahlawan di NTT.
Sebelum aksi seribu lilin digelar, GMNI NTT juga melaksanakan diskusi konsolidatif bersama 16 cabang GMNI se-NTT dengan narasumber Agustinus Brewon. Diskusi tersebut melahirkan rekomendasi kuat untuk mendorong pengusulan Riwu Gah sebagai pahlawan nasional.
Selain itu, diskusi lanjutan dilakukan melalui Zoom Meeting dengan menghadirkan Pustakawan Bung Karno Blitar, Budi Kastowo, dan akademisi Undana Kupang, Rudi Rohi. Kampanye dukungan juga digelar melalui media sosial dan publikasi selebaran di seluruh cabang GMNI di NTT.
Yakob menegaskan bahwa perjuangan mengangkat nama Riwu Gah bukan semata untuk mengenang masa lalu, tetapi juga agar generasi muda memahami nilai sejarah perjuangan bangsanya.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawan. Seperti pesan Bung Karno: jangan sekali-kali melupakan sejarah,” ucap Yakob.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Politik GMNI Cabang Kupang sekaligus koordinator lapangan, Robi Tae, mengapresiasi keterlibatan Kepolisian Resor Kupang Kota yang turut menyalakan lilin, menyanyikan lagu-lagu perjuangan, dan mengawal kegiatan hingga selesai dengan tertib dan penuh khidmat. (Redaksi)