Giorgio Armani: Maestro Elegan yang Bekerja Sampai Akhir Hayat

Bagikan Artikel

Bonarinews.com – Nama Giorgio Armani mungkin terdengar jauh di telinga sebagian orang, tapi siapa pun pasti pernah melihat jas rapi ala Italia yang melegenda itu. Armani, sang maestro mode dunia, meninggal pada 4 September 2025 di usia 91 tahun. Usianya memang panjang, tapi karyanya terasa abadi.

Padahal, awal hidupnya tidak ada hubungannya dengan dunia fesyen. Armani sempat belajar kedokteran sebelum akhirnya banting setir ke dunia mode di tahun 1960-an. Keputusan itu jadi titik balik besar. Bersama pasangannya, Sergio Galeotti, ia mendirikan brand Armani pada 1975—yang kini dikenal bukan hanya di panggung mode, tapi juga di hotel mewah, parfum, hingga olahraga.

Ciri khas Armani ada pada kesederhanaan yang elegan. Jas-jas rancangannya tidak sekadar pakaian, tapi pernyataan diri: rapi, percaya diri, dan memberi kebebasan bagi pemakainya. Untuk wanita, Armani menghadirkan busana yang kuat dan berkelas—pas banget dengan semangat perempuan yang mulai mendobrak batasan di era 1980-an.

Bintang Hollywood jelas jadi pelanggan setianya. Dari Julia Roberts, Russell Crowe, Cate Blanchett, sampai Zendaya, semua pernah tampil memukau dengan rancangan Armani di karpet merah Oscar. Bahkan Lady Gaga pun memakai karya Armani di panggung megahnya.

Tapi yang bikin sosok ini makin dikagumi adalah dedikasinya. Meski sudah mendekati umur seabad, Armani masih aktif memimpin koleksi busananya. Ia bahkan pernah menggunakan pagelaran mode untuk menyuarakan pesan politik: dunia butuh harmoni baru. Ia bekerja sampai akhir—tak pernah berhenti.

Dan Armani juga berani berbeda. Setelah seorang model muda meninggal akibat anoreksia pada 2006, ia langsung melarang model terlalu kurus tampil di panggungnya. Keputusan itu sempat kontroversial, tapi menunjukkan kepeduliannya pada kesehatan dan kemanusiaan.

Warisan terbesarnya? Filosofi sederhana: kesederhanaan adalah bentuk kemewahan tertinggi. Armani tidak pernah bermain dengan sensasi, tapi justru lewat ketenangan dan elegansi, ia membangun kerajaan mode bernilai miliaran.

Kini Armani memang sudah pergi. Namun setiap jas yang dipakai di rapat penting, setiap gaun yang memikat di karpet merah, hingga setiap orang yang merasa lebih percaya diri dengan busananya, adalah jejak abadi sang maestro. Giorgio Armani bukan sekadar desainer—ia legenda sejati. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello 👋
Can we help you?