Frutrasi: Pengertian dan Penyebabnya yang Perlu Untuk Diketahui

Bagikan Artikel

Bonarinews.com – Frustrasi. Sebuah kata yang mungkin sering kita dengar, tetapi tak jarang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Setiap orang pasti pernah merasakannya, saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan, atau ketika usaha keras tak membuahkan hasil yang diinginkan.

Perasaan ini bisa muncul dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan, hubungan, hingga hal-hal kecil yang tampak sepele namun berujung pada emosi yang tak terkendali.
Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan frustrasi? Penting bagi kita untuk mengetahui tentang rasa frustrasi ini.

Artikel ini akan membawa kamu untuk lebih memahami pengertian frustrasi dan menggali penyebab-penyebab yang sering kali menjadi pemicu munculnya perasaan ini. Jadi, simak artikel ini sampai selesai, ya.

Pengertian Frustrasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), frustrasi adalah rasa kecewa akibat kegagalan di dalam mengerjakan sesuatu atau akibat tidak berhasil dalam mencapai suatu cita-cita.

Jika rasa frustrasi ini terus dibiarkan bisa saja memicu rasa stres pada diri sendiri, sehingga sulit fokus dalam menjalani aktivitas. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk segera mengetahui penyebab rasa frustrasi agar lebih mudah dalam mengatasinya.

Penyebab Frustrasi
Berikut ini beberapa penyebab frustrasi yang bisa saja kita alami.

  1. Mengalami Kegagalan Secara Terus Menerus
    Kegagalan memang tidak diinginkan oleh banyak orang, tetapi terkadang ada satu dan lain hal yang membuat seseorang bisa gagal dalam mencapai suatu tujuan.

Ternyata, kegagalan yang terjadi secara terus menerus bisa menjadi pemicu frustrasi. Jadi, jika ada teman atau orang terdekat yang sedang gagal dalam mencapai suatu tujuan, sebaiknya tetap support agar semangatnya bisa tumbuh lagi.

  1. Kecewa Terhadap Perilaku Seseorang
    Rasa kecewa bisa menjadi salah satu pemicu munculnya rasa frustrasi apalagi rasa kecewa dari perilaku seseorang. Contohnya, seseorang yang disakiti oleh kekasihnya, karyawan yang kerjanya dianggap kurang benar, sehingga diomeli oleh bosnya.

Jangan terlalu lama memendam rasa kecewa terhadap perilaku seseorang pada diri kita. Jadi, kita harus tetap bangkit dan membalas semua perilaku buruk itu dengan prestasi.

  1. Lingkungan yang Toksik
    Berada di lingkungan yang toksik pasti tidak asik dan cenderung membuat kesehatan mental terganggu. Selain itu, lingkungan toksik bisa memicu rasa frustrasi karena bisa menjadi penghambat untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Tekanan dari Dunia Kerja
    Terakhir, tekanan dari dunia kerja selain membuat stres bisa membuat frustrasi. Jika hal ini terus dibiarkan fokus dalam menyelesaikan suatu pekerjaan bisa berkurang. Oleh karena itu, kita harus bisa membagi waktu bekerja dan istirahat agar pikiran lebih tenang dan tidak cepat bosan.

Penutup
Frustrasi adalah bagian dari kehidupan yang tak bisa dihindari, tetapi memahami pengertian dan penyebabnya bisa membantu kita lebih siap menghadapinya.

Ingat, frustrasi bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah tanda bahwa kita perlu melihat kembali harapan dan pendekatan yang kita ambil dalam mencapai tujuan.

Jadikanlah frustrasi sebagai kesempatan untuk belajar, berefleksi, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.

Teruslah melangkah maju, karena di balik setiap tantangan, selalu ada pelajaran berharga yang menanti.

Penulis: Restu Nasik Kamaluddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *