Fast Track Digitalisasi 1000 KUMKM: Ketika Inovasi Digital Mengubah Nasib Koperasi dan UMKM di Sumatera Utara

Bagikan Artikel

Medan, Bonarinews.com – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara berhasil menciptakan gebrakan melalui Program Fast Track Digitalisasi 1000 KUMKM. Program ini bukan hanya sekadar proyek pemerintah, tetapi telah menjadi katalisator yang mengubah nasib ribuan Koperasi dan UMKM di Sumatera Utara.

Ketika program ini diluncurkan pada tahun 2022, banyak pihak yang skeptis. Namun, berkat komitmen dan kerja keras seluruh tim serta dukungan penuh dari berbagai kolaborator, Program Fast Track Digitalisasi 1000 KUMKM kini menuai hasil yang mengagumkan. Keberhasilan ini ditandai dengan raihan juara satu pada ajang North Sumatera Innovation Forum 2024, sebuah penghargaan bergengsi yang mengakui inovasi luar biasa dalam pelayanan publik dan pengembangan daerah.

Transformasi Digital: Lebih dari Sekadar Teknologi

Inovasi yang diusung Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara bukan hanya tentang adopsi teknologi, tetapi juga tentang perubahan mindset, peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam mengelola usaha secara digital. Program ini membantu para pelaku KUMKM untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang dalam ekosistem digital yang semakin kompetitif.

Salah satu penerima manfaat program ini, Budi, seorang pemilik usaha kecil di Medan, menceritakan bagaimana bisnisnya mengalami peningkatan pendapatan sebesar 40% setelah bergabung dengan program ini. “Dulu saya hanya mengandalkan penjualan offline, tetapi sekarang dengan pengelolaan media sosial yang berorientasi pelanggan dan on-boarding pada platform digital, penjualan saya meningkat pesat,” ujarnya dengan bangga.

Kolaborasi dan Dampak Positif

Kolaborasi dengan berbagai platform digital seperti Telkomsel, TikTok, Grab, Shopee, Google, dan Tokopedia telah memperkuat pelaksanaan program ini. Selain itu, dukungan dari instansi pemerintah seperti DJKI Kemenkumham, Kemenag, Kemenkop UKM, dan Dinas Kesehatan Kota Medan semakin memperkaya program ini dengan berbagai sertifikasi produk.

Dampak positif dari program ini terlihat nyata. Selain peningkatan pendapatan, terdapat peningkatan tenaga kerja sebesar 52%, serta peningkatan pengelolaan media sosial yang berorientasi pelanggan sebesar 70%. Menurut laporan East Venture, indeks daya saing digital Provinsi Sumatera Utara pada pilar kewirausahaan naik sebesar 7,6 poin pada tahun 2023 dan 9,3 poin pada tahun 2024.

Komitmen untuk Terus Berinovasi

Naslindo Sirait, SE, MM, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini. “Penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi dapat membawa perubahan signifikan. Kami akan terus berkomitmen untuk berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi daerah melalui digitalisasi koperasi dan UMKM,” ujarnya.

Dengan penghargaan ini, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Mereka mengajak seluruh stakeholders untuk bersama-sama mendukung dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan melalui inovasi dan kolaborasi.

Program Fast Track Digitalisasi 1000 KUMKM telah membuktikan bahwa dengan visi yang jelas, strategi yang tepat, dan dukungan yang kuat, koperasi dan UMKM di Sumatera Utara bisa bersaing di era digital. Keberhasilan ini bukan hanya pencapaian bagi Dinas Koperasi dan UKM, tetapi juga kemenangan bagi seluruh masyarakat Sumatera Utara. (Dedy Hutajulu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *