Dulang Suara Terbanyak DPD Jabar, Komedian Komeng “Semakin di Depan”

Bagikan Artikel

Melesatnya perolehan suara Komedian Senior “Komeng” dalam Pemilu DPD RI dapil Jawa Barat mengguncang jagat maya. Pelawak bernama asli Alfiansyah ini menjadi perbincangan netizen karena tak diduga, Komeng ternyata ikut nyaleg dan perolehan suaranya melesat jauh melampaui para pesaingnya. Perolehan suara sementara Komeng mencapai 920.350 suara, unggul hingga dua kali lipat dari calon lainnya.

Memang tak banyak yang tahu bahwa pelawak yang terkenal dengan slogan “uhuyy” ini mencalonkan diri dalam Pemilu 2024. Kampanye pun jarang. Hampir tak ditemukan baliho, poster dan berbagai alat peraga lainnya yang bergambarkan dirinya. Uniknya, publik baru tahu Komeng ikut nyaleg setelah perolehan suaranya viral.

Artis nyaleg memang bukan fenomena baru. Telah banyak yang memulainya, apalagi sejak zaman reformasi. Bahkan salah satu Partai diplesetkan sebagai “Partai Artis Nasional” karena setiap pemilu daftar calegnya mayoritas diisi oleh para artis. Tapi tak pernah sampai seheboh ini perolehan suaranya. Yang membuat publik makin kaget karena Komeng tak pernah terdengar berkampanye. Lini masa sosial medianya tak pernah diisi konten kampanye dirinya sebagai caleg. Penampilannya di berbagai siaran publik pun sama, tak ada embel-embel kampanye.

Tapi kemenangan mahatelak ini bisa disebut sebagai fenomena baru bagi perpolitikan tanah air. Premis bahwa keterpilihan sebagai anggota legislatif/DPD harus menggunakan kampanye yang jor-joran dan menghabiskan dana miliaran rupiah, tak sepenuhnya berlaku. Komeng melenggang dengan bebas ke Senayan bahkan hanya dengan bermodalkan foto nyeleneh di kertas suara.

Dan ini juga bisa sebagai asa baru bagi mereka yang mau mencoba peruntungan nyaleg, tapi tak punya sumber daya melimpah terutama di bidang dana. Mungkin Komeng adalah public figure.  Tapi public figure yang kalah dan tak terpilih juga banyak, bahkan walau sudah kampanye jor-joran. Dibandingkan statusnya sebagai artis, nampaknya bagaimana Komeng dikenal publik-lah yang menjadi kunci kemenangannya.

Di sisi lain, mungkin era politik serius dan berat sudah berlalu. Jangan lupa, mayoritas pemilih kita didominasi oleh generasi mileniah dan Gen-Z. Bagi kedua generasi ini, politik riang gembira dan santuy -seperti slogan salah satu partai- adalah sebuah keharusan yang sudah tak dapat ditawar lagi. Kemenangan Prabowo-Gibran yang dikenal dengan kampanye “Gemoy”-nya juga ditengarai karena mayoritas pemilih kedua generasi tersebut berpihak padanya. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *