Dishub Sumut Dorong Inovasi Transportasi Inklusif melalui Lokakarya Urbanisme Taktis

Bagikan Artikel

BONARINEWS, JAKARTA – Dalam upaya menciptakan sistem transportasi yang inklusif dan ramah lingkungan, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara (Dishub Sumut) menggagas langkah strategis melalui lokakarya bertema Tactical Urbanism and Digital Participatory Mapping.

Acara yang berlangsung pada 10–11 Desember 2024 di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, ini melibatkan konsorsium University of York (UoY) dalam Program UK PACT Future Cities.

Kegiatan ini menyoroti pentingnya pendekatan yang memberdayakan masyarakat dalam perencanaan transportasi. Dengan metode Urbanisme Taktis, lokakarya ini menekankan perlunya melibatkan kelompok rentan—seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan warga berpenghasilan rendah—dalam merancang solusi transportasi yang inovatif, hemat biaya, dan berkelanjutan.

Urbanisme Taktis, dikenal sebagai metode intervensi berskala kecil, dirancang untuk menciptakan dampak besar dalam pembangunan infrastruktur perkotaan. Salah satu uji coba pendekatan ini telah diterapkan di Terminal Ikan Paus, Binjai, yang menjadi proyek percontohan kolaborasi antara Dishub Sumut, University of York, Clean Air Asia, dan Pustral UGM.

Transformasi Dimulai dari Langkah Kecil

Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Dr. Agustinus Panjaitan mengatakan, lokakarya ini adalah tonggak penting dalam membangun sistem transportasi yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. “Transformasi besar dimulai dari langkah kecil. Melalui pendekatan ini, kami ingin memastikan semua pihak—termasuk kelompok rentan—ikut berperan dalam membangun masa depan transportasi yang lebih baik,” ungkapnya.

Selain memberikan wawasan tentang perencanaan transportasi inklusif, lokakarya ini juga membuka peluang kolaborasi antar-pemangku kepentingan. Para peserta mendapatkan pelatihan untuk mengembangkan strategi yang dapat diimplementasikan langsung, berbagi praktik terbaik, dan memperdalam pemahaman tentang pentingnya inklusivitas dalam mobilitas perkotaan.

Visi Menuju Transportasi Berkelanjutan

Lokakarya ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting, antara lain:

  1. Memperkuat partisipasi kelompok rentan dalam perencanaan transportasi.
  2. Mendorong pendekatan berbasis komunitas melalui Digital Mapping Toolkit.
  3. Mengintegrasikan praktik inklusif ke dalam kebijakan transportasi daerah.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat merasakan manfaat dari transportasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga adil dan inklusif,” tambah Kepala Dishub Sumut.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa, menciptakan sistem transportasi yang tidak hanya melayani kebutuhan praktis, tetapi juga memberdayakan komunitas dan meningkatkan kualitas hidup. (Dedy Hu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *