Dirut PHE Tinjau PEP Rantau Field Terdampak Banjir, Dorong Pemulihan Lebih Cepat

Bagikan Artikel

Aceh Tamiang, Bonarinews.com – Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Awang Lazuardi, meninjau langsung kondisi Kompleks Pertamina EP (PEP) Rantau Field yang terdampak banjir, Kamis (5/12). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pekerja, mitra kerja, serta keluarga, sekaligus mendorong percepatan pemulihan di lapangan.

Di lokasi, Awang berdialog dengan pekerja dan mitra kerja yang terpaksa mengungsi akibat banjir. Ia memastikan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, perlengkapan bayi, dan fasilitas kesehatan darurat tersedia dengan baik.

“Keselamatan adalah prioritas yang tidak bisa ditawar. Ibu hamil, anak sakit, semuanya harus menjadi perhatian utama. Dalam situasi seperti ini, perusahaan hadir sebagai keluarga untuk memastikan seluruh pekerja aman dan bisa bangkit lebih cepat,” ujar Awang di halaman Crisis Center.

Awang juga menjelaskan bahwa perusahaan sudah melakukan langkah cepat, mulai dari evakuasi terarah hingga penyediaan lokasi pengungsian yang layak bagi pekerja, mitra kerja, keluarga, dan masyarakat sekitar. PHE, lanjutnya, telah mengerahkan helikopter Pelita Air untuk mempercepat distribusi bantuan ke wilayah terdampak.

“Pergerakan bantuan ke Rantau kini sudah rutin, baik lewat udara maupun darat. Jika masih ada yang sakit, segera laporkan kepada Field Manager. Keselamatan manusia adalah yang utama,” tegasnya.

Menurut Awang, kondisi PEP Rantau Field mulai membaik. Para pekerja bersama mitra kerja terus melakukan gotong royong untuk mempercepat proses pemulihan. Ia menegaskan bahwa dukungan penuh diberikan tidak hanya dari Rantau, tetapi juga dari Medan, Jambi hingga Jakarta.

General Manager Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1, Hari Widodo, juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara dan Aceh. Ia menyebut tiga lapangan migas terdampak, yakni PHE NSO Field, Pertamina EP Pangkalan Susu Field, dan Pertamina EP Rantau Field.

PHR Zona 1, kata Hari, telah mengaktifkan tim tanggap darurat untuk meminimalkan dampak bencana terhadap pekerja dan keluarga. Bantuan untuk masyarakat terdampak juga terus disalurkan di sekitar wilayah operasi. Pemulihan fasilitas operasi dan produksi migas dilakukan sesuai standar keselamatan tinggi.

“Seluruh penanganan bencana terus dilakukan secara optimal dengan bersinergi bersama SKK Migas, pemerintah daerah, BPBD, dan para pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.

Kehadiran manajemen PHE di lokasi terdampak mempertegas komitmen perusahaan untuk menjaga keselamatan pekerja dan memastikan keberlanjutan operasional di tengah bencana.

Reporter: Lindung Silaban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *