Bonarinews.com, SIKKA — Warga pesisir di sekitar perairan Pangabatang, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, dikejutkan oleh suara dentuman keras yang diduga berasal dari praktik pengeboman ikan, Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 09.00 Wita.
Ledakan tersebut mengagetkan nelayan yang tengah melaut dan menimbulkan percikan air laut tinggi ke udara akibat bom rakitan yang digunakan pelaku. Sejumlah warga di pesisir mengaku sempat melihat sebuah perahu berwarna biru di lokasi kejadian.
“Air laut tiba-tiba naik tinggi seperti ombak besar. Kami kaget, ternyata suara ledakan dari bom ikan. Setelah itu, orangnya sempat menyelam, mungkin ambil ikan, lalu buru-buru kabur,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga lainnya mengatakan, suara ledakan terdengar cukup keras, namun jumlah pasti ledakan tidak diketahui. Karena akses laut yang sulit dijangkau, warga hanya bisa menyaksikan dari darat sementara pelaku berhasil melarikan diri.
Seorang anggota TNI yang dikonfirmasi media ini membenarkan adanya laporan masyarakat terkait aktivitas bom ikan di perairan Pangabatang.
“Kami sudah menerima laporan dan menindaklanjutinya dengan pengecekan serta koordinasi lebih lanjut,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Peristiwa ini menambah daftar praktik ilegal penangkapan ikan menggunakan bahan peledak di kawasan Teluk Maumere. Sebelumnya, aktivitas serupa juga dilaporkan terjadi di perairan Desa Nebe, Kecamatan Talibura, sepekan lalu.
Saat itu, tim media memantau perahu berwarna kuning berukuran sekitar 1 GT yang diduga hendak melakukan pengeboman ikan. Seorang nelayan kecil sempat mencoba memperingatkan pelaku, namun tidak diindahkan.
“Kami ini nelayan kecil, cari makan secukupnya saja. Kalau laut rusak karena bom, kami juga yang susah,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, aparat masih menelusuri identitas pelaku serta asal perahu yang digunakan. Warga pesisir diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan di laut guna melindungi kelestarian ekosistem dan mata pencaharian nelayan di Teluk Maumere. (Redaksi)