Lubuk Pakam, Bonarinews.com – Bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Deli Serdang perlahan mulai berangsur pulih. Berdasarkan data terbaru Command Center Pemkab Deli Serdang, Minggu (30/11/2025), sembilan kecamatan masih terdampak, dengan tujuh kecamatan mengalami banjir dan dua kecamatan terdampak longsor. Total pengungsi tersisa 7.988 jiwa yang tersebar di beberapa lokasi.
Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Deli Serdang, Anwar Sadat Siregar, menyebutkan, meski kondisi semakin membaik, posko bencana tetap beroperasi di kantor kecamatan untuk memastikan pemantauan dan bantuan terus berjalan.
Tujuh kecamatan yang masih terdampak banjir adalah Percut Sei Tuan, Sunggal, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Batang Kuis, Tanjung Morawa, dan Pantai Labu. Sementara dua kecamatan terdampak longsor berada di Sibolangit dan STM Hilir, di mana material tanah menutup akses jalan vital. Jalan penghubung Desa Penungkiren menuju Rambai di STM Hilir sudah dalam pengerjaan pembukaan, sedangkan di Desa Suka Maju, Kecamatan Sibolangit, akses masih terputus.
Beberapa kecamatan lain, seperti Lubuk Pakam, Deli Tua, Namorambe, Pancur Batu, Galang, Patumbak, Beringin, dan Bangun Purba, dilaporkan telah surut dan warga mulai kembali ke rumah masing-masing.
Meski sebagian besar pengungsi telah kembali, jumlah warga yang masih mengungsi cukup signifikan. Di Percut Sei Tuan tercatat 3.957 pengungsi, Labuhan Deli 2.345 orang, Tanjung Morawa 495 orang, dan Pantai Labu 1.191 orang.
Pemkab Deli Serdang tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, termasuk air bersih, logistik dapur umum, dan layanan kesehatan. “Pak Bupati dan Wakil Bupati menegaskan agar masyarakat aman dan kebutuhan darurat terpenuhi. Ini termasuk pelayanan kesehatan pascabencana dan persiapan rehabilitasi infrastruktur,” ujar Anwar.
Kebutuhan logistik untuk pengungsi juga terus dipenuhi. Percut Sei Tuan membutuhkan 1.850 kg beras, 385 papan telur, 255 liter minyak goreng, dan 340 kotak mie instan. Hamparan Perak memerlukan 2.960 kg beras, 90 papan telur, 237 liter minyak goreng, dan 77 kotak mie instan.
Di Labuhan Deli, kebutuhan tercatat 500 kg beras, 750 papan telur, 320 liter minyak goreng, dan 290 kotak mie instan. Tanjung Morawa membutuhkan 1.300 kg beras, 60 papan telur, 24 liter minyak goreng, dan 30 kotak mie instan. Pantai Labu memerlukan 1.455 kg beras, 287 papan telur, 208 liter minyak goreng, dan 141 kotak mie instan, sedangkan Beringin hanya membutuhkan 20 papan telur.
Selain itu, bencana ini juga menelan korban jiwa. Hingga saat ini tercatat delapan orang meninggal dunia dan empat orang lainnya hilang atau hanyut. Korban meninggal antara lain Henri Parsaoran Matanari (55) dan Sumiati Reselina br Hutasoit (51), warga Perum Subsidi Jokowi, Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal;
Edi Erizal Nasution (70), warga Jalan Stasiun, Desa Lalang, Kecamatan Sunggal, yang sebelumnya mengalami stroke. Korban lain adalah Raden Sugiarto (72) dan Cahaya Khairani Pohan (70) dari Komplek Abdul Hamid, Dusun VI, Desa Medan Krio, Sunggal; seorang perempuan belum diketahui identitasnya dari Perum Pondok Permata Biru, Desa Klambir Kampung, Hamparan Perak;
Darussalam (85) dari Dusun XIX, Desa Klambir 5 Kebun, Hamparan Perak; dan Sugianto (57), warga Dusun VIII-1, Desa Paya Bakung, Hamparan Perak.
Sementara korban hilang atau hanyut meliputi Doni Andrean (27), warga Desa Klumpang, Kecamatan Hamparan Perak; serta Anto (53), Rizki (27), dan Aziz (20), ketiganya warga Dusun V Kalirejo, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal. Hingga kini, pencarian keempat korban tersebut masih berlangsung.
Anwar Sadat Siregar menambahkan, penyaluran bantuan logistik dan pemantauan keselamatan warga akan terus dilakukan. Pemerintah daerah juga memberi apresiasi kepada seluruh petugas kecamatan, desa, serta relawan yang telah membantu meringankan beban warga terdampak. (Redaksi)