Dari Sumut ke Aceh: Banjir Besar Melanda Sumatera, Bantuan Harus Dipercepat

Bagikan Artikel

Sumatera, Bonarinews.com – Gelombang bencana melanda pulau Sumatera. Dari Sumatera Utara, Aceh, hingga Sumatera Barat, hujan deras memicu banjir besar dan tanah longsor, menenggelamkan rumah-rumah, menghanyutkan harta benda, dan membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Korban jiwa terus bertambah, puluhan ribu orang mengungsi, dan ribuan lainnya masih terisolasi tanpa akses makanan, air bersih, listrik, maupun obat-obatan.

Di lapangan, banyak warga bertahan di atap rumah atau berada di lokasi tinggi karena jalur utama putus dan jembatan runtuh. Komunikasi terbatas membuat beberapa daerah nyaris gelap informasi. Dalam kondisi seperti ini, lambatnya bantuan bukan sekadar masalah teknis—tetapi menyangkut nyawa manusia.

Pengalaman panjang Indonesia menghadapi bencana seharusnya membuat respons lebih cepat. TNI dan Polri bisa memimpin evakuasi, Basarnas bergerak mencari korban, BNPB menyalurkan logistik, dan pemerintah daerah memastikan data warga terdampak akurat. Namun laporan dari lapangan menunjukkan bahwa masih banyak titik yang belum tersentuh bantuan.

Kendaraan darat sulit masuk ke lokasi terdampak, tapi helikopter bisa digunakan. Logistik belum merata, tetapi dapur umum darurat bisa segera didirikan. Fasilitas kesehatan lapangan harus ditingkatkan agar pengungsi mendapatkan perawatan. Setiap jam keterlambatan berpotensi menambah korban dan memperburuk kondisi warga yang terdampak.

Di tengah kesedihan dan kehilangan, empati kita tertuju pada keluarga yang kehilangan rumah, harta benda, dan masa depan yang tiba-tiba terguncang. Kita juga memberi apresiasi pada relawan dan warga yang sejak hari pertama bergerak membantu sesama.

Namun, empati saja tidak cukup. Yang dibutuhkan sekarang adalah kecepatan, koordinasi, dan kepastian bahwa bantuan negara hadir tepat waktu. Bencana yang meluas dari Sumatera Utara hingga Aceh dan Sumatera Barat harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk menunjukkan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama.

Sumatera sedang berduka. Saatnya semua pihak bergerak cepat—bukan besok, tapi hari ini. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *